Infopenerbangan,- Tim penyelidik memulai proses investigasi terhadap kecelakaan pesawat US-Bangla Airlines. Hal itu menyusul ditemukannya rekaman data penerbangan pesawat .
Meski demikian, aksi saling menyalahkan terjadi antara maskapai dan otoritas penerbangan Nepal.
CEO US-Bangla Airlines Imran Asif mengatakan pihak menara kontrol memberikan instruksi yang tidak jelas saat pendaratan.
“Pilot kami seorang instruktur dari pesawat Bombardier. Pengalaman terbangnya sudah 5.000 jam. Menara kontrol seperti meraba-raba (memberikan instruksi),” kata dia, dikutip dari AFP.
Dugaan yang dilontarkan Asif berpaku pada rekaman percakapan berdurasi tiga menit antara pilot dan ATC sebelum pendaratan dilakukan. Asif mengatakan, rekaman yang juga dapat diakses di situs Youtube itu menunjukkan adanya kebimbangan perihal landasan pacu yang akan digunakan pesawat.
Dia mengatakan, merujuk pada transmisi komunikasi yang dilakukan ATC, menara pengawas mengatakan agar pesawat mendarat di landasan nomor 2 seperti yang telah dipersiapkan. Meski demikian, menara kembali mengatakan jika landasan pacu nomor 20 juga telah dipersiapkan.
Sementara itu pihak bandara mengatakan pesawat hilang kendali. General manager bandara Kathmandu, Raj Kumar Chettri, mengatakan Raj Kumar Chettri mengatakan, petugas menara kontrol sudah memberi izin pesawat untuk mendarat, namun pilot memutuskan untuk bergerak ke utara.
Tindakan ini dianggap janggal karena pesawat sebenarnya sudah dalam kondisi aman untuk mendarat. Pesawat sempat memutar dua kali ke arah utara.
Pilot pesawat akhirnya memutuskan untuk mendarat di landasan pacu 2. Baru kemudian pesawat pada akhirnya melintas keluar jalur. Pesawat terbakar dan meledak. Kedua pilot dilaporkan tewas.
Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Nepal Sanjiv Gautam tidak membantah secara gamblang bukti rekaman tersebut. Dia mengatakan, seharusnya rekaman semacam itu tidak boleh disebarkan kepada publik.
“Saya tidak tahu bagaimana itu bisa tersebar tapi yang jelas itu merupakan tindakan yang ilegal,” katanya.
Pesawat jenis pesawat baling-baling kembar, Bombardier Dash 8 diketahui sedang dalam penerbangan dari Dhaka sebelum kecelakaan terjadi. Namun sebelum berhasil mendarat dengan sempurna, pesawat itu menabrak pagar bandara dan terbakar. Pesawat itu terbakar dan terjatuh di lapangan dekat Bandara Internasional Tribhuvan.
Penerbangan yang berangkat dari Bangladesh itu mengangkut 67 penumpang dan empat awak pesawat. Menurut informasi pejabat maskapai penerbangan, beberapa penumpang telah diselamatkan dari puing pesawat dan dibawa ke rumah sakit. Kendati, kecelakaan tersebut menewaskan 50 penumpang lainnya. (*/NP)