InfoPenerbangan,- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sigit Hani Hadiyanto Mengatakan bahwa kepatuhan dalam penerbangan balon udara di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mulai terjadi peningkatan.
Wonosobo Sebanyak 53 balon udara menghiasi langit pada puncak Festival Mudik Lebaran 2024 yang digelar di Alun-alun Kota Wonosobo pada Minggu, 21 April 2024.
“Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2018, alhamdulillah meningkat. Hal ini tergambar dari penurunan tren laporan gangguan balon udara yang disampaikan para pilot kepada AirNav,” ucap Sigit selaku Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Peraturan tersebut mengatur beberapa ketentuan, seperti diameter balon maksimal 4 meter, tinggi balon maksimal 7 meter, tidak dilengkapi peralatan dengan bahan mengandung api, mudah meledak/sejenis; termasuk ketinggian maksimal 150 meter dari permukaan tanah; dan memiliki minimal tiga tali tambatan.
Dalam peraturan tersebut diatur pula lokasi penyelenggaraan festival, yakni berupa lahan tanpa halangan pepohonan, permukiman, kabel listrik, maupun stasiun pengisian bahan bakar dan berjarak cukup jauh dari bandara.
Peraturan tersebut dibuat bukan semata untuk kepentingan pribadi tetapi peraturan tersebut diadakan untuk keselamatan bersama dan mengurangi resiko kerusakan pada lingkungan setempat.
Sigit juga terjun langsung untuk memantau puncak Festival Balon Udara di alun-alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
Afif Nurhidayat selaku Bupati Wonosobo menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang antusias datang dan mengikuti peraturan yang sudah ada, berbagai kalangan masyarakat berdatangan ke berbagai lokasi festival balon udara yang digelar.
Afif juga menyampaikan, banyaknya event yang digelar tak lain untuk mengurangi dampak negatif dari penerbangan balon udara secara liar.
Dan terbukti dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penerbangan balon udara secara liar mengalami penurunan yang signifikan.
“Kami selalu berkolaborasi dalam hal mensosialisasikan dampak bahaya balon udara yang diterbangkan secara liar. Kami bangga dapat menyelenggarakan festival balon dari tahun ke tahun, dikarenakan antusiasme masyarakat untuk melihat festival balon ini sangat tinggi. Kami berharap festival balon ini dapat menjadi daya tarik wisata di Wonosobo dan sekitarnya. Sehingga menjadi event unggulan yang digemari oleh semua kalangan, baik masyarakat lokal, maupun wisatawan dari luar daerah,” ucapnya.
AirNav selaku penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia juga secara aktif melakukan sosialisasi bahaya dari balon udara terhadap penerbangan sejak tahun 2017.
Sosialisasi dilakukan di dua daerah yang ada di Jawa Tengah, yakni Pekalongan dan Wonosobo, sebagai wilayah yang dikenal dengan tradisi balon udara.
Sosialisasi dilakukan bersama pemerintah daerah, TNI, Polri dan komunitas balon udara setempat dalam bentuk spanduk, baliho, konten di media sosial, serta pemberdayaan masyarakat lewat program tanggung jawab sosial.(*)