Hujan lebat beberapa hari terakhir ini membuat kota Sampit, Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terendam. Tingginya air menggenang mengakibatkan ruas jalan, bahkan landasan Bandara H Asan Sampit juga mengalami nasib yang sama. Kondisi itu, sejak Minggu hingga Selasa (12-14/4) jadwal penerbangan menjadi terganggu. Penerbangan terpaksa dibatalkan. Seperti Penerbangan Sampit-Jakarta (PP) dan Sampit-Banjarmasin (PP) dibatalkan. Begitu pula rute Sampit-Surabaya (PP) dekimian yang dilansir dari laman beritasatu.com.

“ Akibat air menggenangi sebagian landasan di bandara. Seharusnya, pesawat sudah mendarat sekitar pukul 11.00 WIB. Tetapi yang dari Jakarta dibatalkan,” kata Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli SE, yang kebetulan menjadi salah seorang penumpang pesawat Kalstar dari Bali – Surabaya).

Drainase di sekitar bandara harus dibenahi lagi. Drainase perlu ditambah, dan harus memperhitungkan kondisi hujan serta air pasang. Selain itu, ketebalan landasan juga harus ditambah ujar Jhon

“Ada beberapa hal yang mennyebabkan lanadasan sampai tergenang. Di antaranya, daya tampung drainase tidak sesuai dengan debit air,” ungkap Jhon.

Menurut Jhon, pembenahan bandara harus segera dilakukan. Untuk itu, DPRD Kotim juga sudah menyetujui anggaran untuk pengembangan bandara H Asan Sampit tahun 2015. “Pengembangan Bandara H Asan Sampit sudah dianggarkan sekitar Rp12 miliar dalam APBD murni 2015. Dana itu untuk pembebasan lahan, guna perpanjangan landasan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Jhon, tahun 2016 juga akan ada anggaran dari APBN. Tapi dana dari pusat baru bisa disetujui apabila Pemkab Kotim sudah melakukan pembebasan lahan sesuai yang dibutuhkan.

“Bandara adalah fasilitas penting, pengembangan perlu terus dilakukan sesuai kebutuhan. Saat ini, panjang dan lebar landasan masih belum sesuai standar nasional,” sebutnya. (Brt1/eky)

(Foto : sp.beritasatu)