InfoPenerbangan,- Saat terbang dengan pesawat, kita sering memperhatikan desain jendela yang berbentuk bulat atau oval. Walaupun ini tampaknya seperti pilihan estetika, ada alasan teknis dan praktis di balik desain ini yang berhubungan dengan keamanan dan keandalan struktur pesawat.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengapa jendela pesawat dirancang dengan bentuk bulat dan bagaimana hal ini berhubungan dengan keselamatan penerbangan.
Mengurangi Risiko Kerusakan Struktural
Pesawat terbang berada dalam kondisi tekanan yang sangat tinggi selama penerbangan. Ketika pesawat naik ke ketinggian, perbedaan tekanan antara bagian dalam kabin dan luar pesawat sangat signifikan.
Tekanan yang lebih tinggi di dalam kabin dibandingkan dengan luar pesawat dapat menyebabkan stres pada dinding pesawat. Bentuk jendela yang bulat membantu mengurangi potensi terjadinya kerusakan struktural pada pesawat.
Jendela dengan sudut tajam atau bentuk persegi dapat menciptakan titik tekanan yang lebih tinggi di sudut-sudutnya. Tekanan udara yang lebih tinggi dapat terkonsentrasi di sudut-sudut ini, menyebabkan potensi retakan atau kerusakan pada struktur pesawat.
Sebaliknya, jendela berbentuk bulat atau oval mendistribusikan tekanan secara lebih merata di sekitar bingkai, mengurangi kemungkinan kerusakan pada bagian tersebut. Hal ini menjadikan pesawat lebih tahan lama dan aman selama penerbangan.
Memperkuat Struktur Pesawat
Ketika pesawat naik ke ketinggian tertentu, pesawat menghadapi perubahan tekanan yang besar. Desain jendela berbentuk bulat berfungsi untuk memperkuat struktur pesawat.
Bentuk ini membantu menjaga integritas struktur pesawat saat pesawat terbang di ketinggian yang sangat tinggi dengan tekanan yang bervariasi. Tanpa desain jendela yang kuat dan tepat, struktur pesawat bisa menghadapi masalah ketika menghadapi perbedaan tekanan yang besar, yang bisa berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Faktor Sejarah dan Pengalaman Penerbangan
Desain jendela bulat pertama kali diterapkan pada pesawat terbang oleh perusahaan penerbangan setelah kejadian pada pesawat terbang Comet buatan Inggris pada tahun 1950-an. Pesawat Comet pertama kali dirancang dengan jendela berbentuk persegi. Namun, setelah beberapa kecelakaan tragis yang disebabkan oleh retakan struktural akibat tekanan udara di sudut jendela yang tajam, para insinyur menemukan bahwa bentuk bulat lebih aman.
Jendela bulat memberikan solusi untuk masalah ini karena bentuk tersebut memungkinkan distribusi tekanan secara lebih merata. Setelah kecelakaan tersebut, desain jendela pesawat dengan bentuk bulat diadopsi secara luas dalam industri penerbangan untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah masalah yang disebabkan oleh perubahan tekanan di kabin pesawat.
Keamanan dalam Penerbangan
Selain faktor struktural, bentuk bulat pada jendela juga meningkatkan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari desain aerodinamika pesawat, jendela bulat mendukung desain pesawat yang lebih efisien dalam hal aliran udara. Bentuk jendela yang lebih aerodinamis membantu mengurangi turbulensi dan gesekan yang bisa terjadi, terutama pada pesawat dengan kecepatan tinggi.
Dengan memastikan bahwa jendela pesawat tidak memiliki sudut tajam atau celah yang bisa memicu masalah struktural, bentuk bulat juga memberikan kontribusi pada stabilitas pesawat. Desain ini memungkinkan pesawat untuk tetap kokoh dan stabil saat berada di ketinggian, yang berkontribusi pada kenyamanan penumpang selama penerbangan.
Estetika dan Fungsionalitas
Meskipun alasan utama di balik desain jendela pesawat berbentuk bulat adalah keamanan, ada juga pertimbangan estetika dan fungsionalitas.
Jendela bulat memberikan pandangan yang lebih luas dan lebih baik bagi penumpang yang ingin menikmati pemandangan luar selama penerbangan.
Jendela yang lebih kecil dengan sudut tajam bisa menghalangi pandangan penumpang, sementara bentuk bulat memberikan kesan lebih terbuka dan lebih nyaman untuk melihat ke luar pesawat.(*)