Keberadaan burung yang migrasi ke rerumputan di area landasan pacu dan parkir pesawat di bandara Juanda Surabaya, mengganggu dan mengancam aktifitas penerbangan. Meski bentuk burung tidak begitu besar namun jika badan burung itu masuk ke dalam mesin pesawat, bisa berakibat fatal dan mengancam aktifitas penerbangan.
Seiring pergantian musim dari musim hujan ke kemarau, jumlah burung yang migrasi dari luar daerah ke area bandara Juanda kini makin banyak dan memprihatinkan.Seperti diwartakan realita.co, puluhan burung ini datang secara berkelompok dan bergantian, memenuhi sejumlah area rerumputan di sekitar landasan pacu dan parkir pesawat.
Dari hasil data PT Angkasa Pura 1 Surabaya dalam sebulan terakhir (Mei-Red) lalu tercatat sudah ada lebih dari 10 pesawat dari berbagai maskapai penerbangan yang mengalami delay, atau kemunduran jam penerbangan. Hal itu terjadi karena terganggu oleh komunitas burung yang ada di area landasan pacu dan parkir pesawat.
Pihak Angkasa Pura selaku pengelola bandara kini menambah unit mobil dan alat pengusir burung di area bandara Juanda Surabaya. Dengan sistem pengelolaan bersama antara Angkasa Pura dan TNI-AL Lanudal Juanda, sejumlah alat pengusir burung itu kini telah dioperasikan selama 24 jam. Satu unit mobil pengusir burung akan berkeliling di area bandara sementara dua alat pengusir burung lainnya diletakkan secara permanen di sejumlah titik area bandara. (*/Fjn)
