Infopenerbangan,- Mulai 7 Februari ini, Nam Air membuka satu rute baru yakni penerbangan dari Bima ke Lombok dan sebaliknya. Menurut Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Agus Soedjono mengatakan arus perjalanan orang maupun barang dari dan ke dua kota tersebut cukup tinggi.
Terlebih, Mataram merupakan ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat dan menjadi lokasi pusat pemerintahan daerah. “Rute tersebut nantinya akan dilayani satu kali setiap hari,” kata Agus dalam keterangan persnya.
Selain para pekerja dari lembaga pemerintahan maupun swasta, kata Agus, warga sipil banyak yang sering melakukan perjalanan dari Bima ke Lombok maupun sebaliknya. Kehadiran Nam Air semakin mempermudah akomodasi via udara antarkota atau pulau di Nusa Tenggara Barat.
Selain meningkatkan market share, lanjutnya, pembukaan rute ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan Sriwijaya Air Group terhadap upaya pemerintah yang masih gencar meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Menurutnya, Bima dan Lombok saat ini sudah menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang terkenal akan wisata budaya dan wisata bahari seperti laut dan pantai.
“Bima dan Lombok merupakan wilayah yang sama-sama memiliki destinasi wisata dengan nuansa unik sehingga menarik banyak perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Semoga langkah ini menjadi kontribusi positif terhadap segala kebijakan maupun program yang dicanangkan pemerintah dalam hal pariwisata,” ujarnya.
Adapun jadwal penerbangan rute baru yaitu berangkat dari Bima pukul 11.20 WITA dan tiba di Lombok pukul 11.50 WITA. Penerbangan sebaliknya, dari Lombok pukul 12.30 WITA dan tiba di Bima pada 13.00 WITA.
Agus menjelaskan penerbangan ini memiliki konektivitas penerbangan dari dan ke Denpasar. Artinya, nanti pelanggan dari Denpasar dapat menuju Lombok via Bima, dan sebaliknya dari Lombok menuju Denpasar via Bima. Penerbangan rute baru Nam Air tersebut akan dilayani armada pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 120 kursi yang terdiri dari delapan kursi kelas eksekutif dan 112 kursi kelas ekonomi. (*/NP)