Infopenerbangan,- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V Jatim Balinus menambah pasokan avtur di dua bandara di bandara internasional Juanda Surabaya dan bandara internasional Lombok. Tambahan avtur itu sebanyak 434 kiloliter (kl) per hari menjadi 1.594 kl per hari, dari rata-rata penyaluran regular harian sebesar 1.160 kl per hari.
“Tambahan avtur yang kami siapkan sebanyak 69 persen dari rata-rata penyaluran normal harian untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar musim haji 2017,” kata Area Manager Communication dan Relation Pertamina Jatim Balinus Heppy Wulansari, dalam pesan tertulisnya.
Menurut Heppy, Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda dalam kondisi normal melayani sekitar 200 pesawat dengan rata rata penyaluran harian sebanyak 1.050 kl. Pada musim haji 2017 ini, Pertamina menambah konsumsi harian menjadi 1.450 kl atau naik sebanyak 38 persen dari konsumsi harian normal.
Sementara di bandara internasional Lombok, DPPU Lombok dalam kondisi normal melayani 36 penerbangan dengan rata-rata penyaluran harian sebanyak 110 kl. Dengan penambahan penerbangan haji ini konsumsi harian bertambah menjadi 114 kl, atau naik sebanyak 31 persen dari konsumsi harian normal.
Pertamina juga menambah pasokan avtur untuk Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh ke Mekkah, Arab Saudi, yang dilakukan dalam dua fase yaitu saat berangkat dan kepulangan.
Area Manager Communication and Relations Sumbagut, Fitri Erika, mengatakan, penerbangan 11 kloter asal Aceh ke Tanah Suci dimulai fase satu yaitu keberangkatan mulai tanggal 16 Agustus sampai 25 Agustus. Sementara fase 2 yakni kepulangan mulai 6 September hingga 4 Oktober 2017.
Untuk fase keberangkatan, Pertamina rencana penyaluran avtur sebanyak 770 kiloliter dan fase 2 sebesar 1.067 kiloliter. Total penyediaan avtur untuk penerbangan haji nanti sebesar 1.837 kiloliter.
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara SIM pada fase satu akan mengalami peningkatan penyaluran 84% dari normal 65 kiloliter perhari menjadi 120 kiloliter per hari. Sedangkan di fase dua akan mengalami peningkatan 100 % dari normal 65 kiloliter perhari menjadi 130 kiloliter perhari. (*/NP)