Infopenerbangan,- Perancis berada di bawah demo publik besar-besaran pada 22 Maret 2018 lalu yang dilakukan oleh para petugas kereta api dan pengawas lalu lintas udara. Mereka turun kejalanan di setiap kota besar Perancis untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka atas reformasi Emmanuel Macron.

Akibat demo tersebut, sektor penerbangan Perancis terkena dampak yang cukup besar. The Direction Générale de l’Aviation civile (DGAC), otoritas penerbangan sipil Perancis mengumumkan bahwa sepertiga penerbangan datang dan pergi dari bandara utama Paris – Charles de Gaulle (CDG) ), Orly (ORY) dan Beauvais (BVA)  dibatalkan.

Serikat pekerja ini menyerukan untuk dilaksanakannya peningkatan rekrutmen. Air France telah mengumumkan bahwa 100% dari penerbangan jarak jauh akan beroperasi. Namun, hanya 75% jarak menengah dan 60% jarak pendek yang akan terbang.

EasyJet telah mengumumkan bahwa 104 penerbangan akan dibatalkan, tidak hanya mempengaruhi kota-kota Perancis tetapi juga Jenewa dan Basel. Ryanair belum mengomunikasikan penerbangan mana yang akan dibatalkan tetapi mengingatkan penggunanya bahwa penerbangan yang melewati wilayah udara Prancis juga akan terpengaruh, misalnya antara London dan Barcelona atau Lisbon.

Wizz Air telah memindahkan operasinya dari Beauvais ke Charleroi dengan bus-bus shuttle yang berangkat ke Paris. Ryanair dan beberapa perusahaan lain telah memanggil komisi Eropa untuk bertindak atas serangan-serangan yang sering terjadi pada pengendali udara Perancis dengan meminta pelanggan mereka untuk menandatangani petisi A4E (Air For Europe) yang menuntut penerapan tiga tindakan di antara beberapa lainnya untuk meminimalkan konsekuensi pemogokan. (*/NP)