Infopenerbangan,- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia tahun ini menargetkan sudah dapat mengelola penerbangan di Blok ABC milik Indonesia yang masih dikuasai Singapura dan Malaysia yang ketinggiannya di bawah 20.000 kaki, direncanakan selesai pada tahun 2019.
Adapun ruang udara blok ABC berada di atas Kepulauan Riau yang meliputi Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna. Ruang udara blok ABC dikendalikan oleh Singapura dan Malaysia, ketika dua negara tersebut masih di bawah jajahan Inggris, atau sejak tahun 1946.
“Secara bertahap, tahun ini kami sudah mengambil wilayah sekitar 20.000 kaki ke bawah. Mudah-mudahan tahun ini beres, penerbangan di bawah 20.000 kaki diatur AirNav Indonesia,” kata Direktur Operasional Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Wisnu Daryono, dikutip dari kompas.
Penguasaan ruang udara secara penuh ini akan meningkatkan martabat Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Tingginya harga diri Indonesia di mata dunia ini melebihi keuntungan dari sektor lain yang akan didapat, contohnya ekonomi.
Penguasaan ruang udara Blok ABC ini juga akan membawa dampak yang besar terhadap pendapatan negara dari segi ekonomi.
Sebagai informasi, AirNav Indonesia tengah meningkatkan pelayanan di Natuna dari Aeronautical Flight Information Services (AFIS) menjadi Area Aerodrome Control (ADC) dan Approach Control (APP). (*/eq)
