Infopenerbangan,- Ryanair terpaksa membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan pada bulan Juni lalu karena aksi mogok yang sedang berlangsung di Perancis.
CEO dari Ryanair, Michael O’Leary sebelumnya telah menyampaikan aksi pemogokan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web perusahaan penerbangan itu.
“Gangguan ini tidak dapat diterima, dan kami menyerukan kepada Pemerintah, dan Komisi Uni Eropa untuk mengambil tindakan yang mendesak untuk memastikan bahwa petugas ATC. Petugas ATC mendekati titik kehancuran dengan ratusan penerbangan dibatalkan setiap hari karena ATC mogok atau karena ATC Eropa tidak memiliki cukup staf,” ujarnya.
“Tindakan mendesak sekarang harus diambil oleh Pemerintah Inggris dan Jerman, dan Komisi Uni Eropa, jika tidak ribuan penerbangan dan jutaan penumpang akan terganggu, terutama pada bulan-bulan puncak bulan Juli dan Agustus, kecuali krisis kepegawaian ATC ini dapat ditangani”.
Maskapai penerbangan ini mengungkapkan bahwa mereka membatalkan 1.100 penerbangan bulan lalu, dibandingkan dengan hanya 41 pembatalan pada bulan Juni 2017.
Dengan adanya aksi tersebut, telah menyebabkan kekacauan pada maskapai untuk jadwal bulan Juli karena kekurangan staf yang akan mengakibatkan ratusan penerbangan tertunda setiap hari. (*/np)