Infopenerbangan,- Sebelumnya, Presiden Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) Bintang Hardiono mengatakan, pengambilan keputusan jadi atau tidaknya aksi mogok harus menunggu kesepakatan dari anggota asosiasi lainnya.

Ketua Harian Sekarga yaitu Tomy Tampatty menuturkan, pihaknya sudah menemui titik terang setelah melakukan pertemuan ini. Sayangnya, dia enggan menjelaskan apa titik terang tersebut. Akhirnya, keputusan hasil pertemuannya dengan Rini akan diumumkan pada Jumat (6/7) di Gedung City Center.

Pada 6 Juli 2018, Jajaran Direksi Garuda Indonesia bersama Asosiasi Pilot Garida (APG) dan Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) menggelar Konferensi Pers bersama yang bertempat di Garuda City Center, Cengkareng, yang tempatnya tidak jauh dari Pilot House.

Dalam Konferensi Pers tersebut yang bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai penyelesaian kisruh di dalam Garuda Indonesia yang sedang ramai di perbincangkan oleh media.

Pahala Mansyuri selaku Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan, betapa kisruhnya yang terjadi antara APG, Sekarga, dan Manejemen Garuda Indonesia. Tetapi saat ini, telah menemui titik terangnya. Hal tersebut dikarenakan setelah pada malam lalu telah dimediasikan langsung oleh menteri BUMN Rini Soemarno.

“Pada tanggal 5 Juli 2018 kemaren di kediaman Menteri BUMN dan dihadiri petinggi BUMN termasuk Pak Gatot, telah dilaksanakan pertemuan dengan menteri BUMN perwakilan manajemen dan APG Sekarga.” Katanya dalam acara Konferensi Pers di Garuda Indonesia City Center, Jumat (6/7).

Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, ada empat poin yang dihasilkan dari pertemuan antara Manajemen dengan Asosiasi Pilot Garuda maupun Serikat Pekerja Garuda Indonesia. Empat point tersebut isinya adalah sebagai berikut.

• Berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan memperbaiki kinerja Perusahaan.
• Melakukan komunikasi dengan baik dan menjadikan Sekarga dan APG sebagai mitra kerja manajemen dalam menjaga dan memperbaiki kinerja Perusahaan.
• Sekarga dan APG sepakat membatalkan rencana aksi mogok dan tetap berkomitmen menjaga kelangsungan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
• Berkomitmen untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan program nasional Perusahaan seperti penerbangan Haji tahun 2018.

Selain itu, hasil kesepakatan juga memutuskan jika aksi mogok yang semula akan dilakukan batal untuk dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk memastikan kelangsungan penerbangan bisa berjalan apalagi menjelang penerbangan haji yang akan berlangsung mulai bulan ini.

“Berkomitmen untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan program nasional Perusahaan seperti penerbangan Haji tahun 2018/1439 H.” Lanjut Pahala.

(*/TZ)