Infopenerbangan,- Saat pandemi melanda seluruh dunia dan membuat bisnis-bisnis menjadi terancam, terutama bagi industri penerbangan dengan menurunnya minat penumpang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan akan menjamim stimulus akan segera terealisasi untuk industri penerbangan.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah yaitu stimulus untuk membangkitkan kembali ekonomi di industri penerbangan dan menjaga stabilitas transportasi udara di tengah pandemi.

Dikutip dari Tempo.co, pada webinar yang dilaksanakan Kamis, 17 September maskapai akan mendapatkan stimulus berupa relaksasi untuk biaya pendaratan (landing fee).

Dan bagi penumpang akan mendapatkan bantuan berupa pembebasan passenger service charge atau yang dikenal dengan airport tax.

Efek stimulus ini akan diberikan 2 arah yaitu untuk penumpang dan pihak maskapai.

Bagi penumpang stimulus ini berarti harga tiket pesawat lebih terjangkau karena berkurangnya biaya pajak yang harus dibayar.

Bagi pihak maskapai stimulus ini berarti akan ada pengurangan biaya operasional dan bisa juga untuk pengurangan biaya tiket yang dijual(kemungkinan kecil).

Novie menjelaskan untuk total biaya anggaran belum bisa ia sebutkan untuk bantuan tersebut. Namun Novie mengatakan bahwa dana yang ia dapatkan itu murni dari pendapatan negara bukan pajak yang diterima di kementrian.

“Yang terpenting saat ini adalah mengembalikan rasa percaya dan aman kepada masyarakat untuk terbang kembali,” ujarnya.