Infopenerbangan.com – PT Angkasa Pura II (Persero) mulai tahun ini akan menambah jumlah bandar udara dalam pengelolaannya. Ada empat bandara baru yang akan dioperasikan perseroan, yaitu HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Radin Inten II di Lampung, Fatmawati Soekarno di Bengkulu dan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) di Purbalingga, Jawa Tengah.
Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan sudah merancang rencana pengembangan bandara-bandara itu.
Bandar Udara HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan) akan dibangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodasi maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.
Investasi di HAS Hanandjoeddin disiapkan Rp559,9 miliar. Saat ini, jumlah pergerakan penumpang di bandar udara tersebut telah mencapai 1 juta penumpang per tahun, sementara kapasitas terminal hanya 300.000 penumpang.
Sedangkan Bandar Udara Radin Inten II (Lampung), total investasi yang disiapkan sebesar Rp467,6 miliar, di antaranya untuk overlay runway secara berkala serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.
Penumpang di bandar udara ini diproyeksikan dalam 30 tahun mendatang dapat mencapai 6 juta penumpang per tahun.
Lalu pengembangan Bandar Udara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dengan total investasi Rp622,6 miliar.
Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
Sementara BJBS (Purbalingga), Awaluddin menerangkan bahwa rencana pengembangannya akan dilakukan secara bertahap, di mana tahap pertama pengembangan dilaksanakan pada awal Januari lalu. Pada 2020, pengembangan BJBS tahap I diharapkan sudah selesai.
Pembangunan serta pengembangan tersebut meliputi pembangunan runway seluas 30×1.600 meter, pembangunan terminal penumpang baru dan area parkir penumpang, hingga pengembangan terminal kargo.
Dengan meningkatnya fasilitas sisi udara dan sisi darat serta pengembangan infrastruktur bandar udara, pesawat sejenis C-212 dapat mendarat di BJBS.
Namun ke depan melalui pengembangan tahap II, BJBS sudah bisa didarati pesawat sekelas Airbus 320 Neo dan Boeing 737 Max 8.
Sebelumnya pada 2018, AP II telah menambah pengelolaan tiga bandar udara baru, yaitu Bandar Udara Internasional Kertajati Jawa Barat, Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya dan Bandar Udara Banyuwangi Jawa Timur.
Dengan bertambahnya 4 bandar udara baru di 2019, berarti tahun ini, total seluruh bandar udara yang dikelola AP II akan berjumlah 20 bandar udara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (*)