Seorang pramugari Muslim mengatakan ia diskors oleh maskapai ExpressJet karena menolak menawarkan minuman alkokhol kepada penumpang.
Untuk mendapatkan pekerjaannya kembali, Charee Stanley, mengajukan aduan diskriminasi kepada Komisi Kesetaraan Pekerjaan dan Kesempatan Amerika Serikat pada Selasa lalu.
“Maksud tuntutan ini adalah tidak ada yang harus memilih antara karir dan agama mereka dan itu kewajiban perusahaan untuk menyediakan lingkungan yang aman di mana karyawan dapat merasa mereka bisa beribadah secara bebas,” kata Lena Masri, seorang pengacara dari Dewan Hubungan Amerika-Islam Michigan.
Stanley, 40, mulai bekerja di ExpressJet hampir tiga tahun lalu. Sekitar dua tahun lalu, ia masuk Islam. Menurut Masri, tahun ini, ia baru tahu bahwa keyakinannya melarangnya bukan hanya untuk mengonsumsi alkohol, tapi juga menyajikannya.
“Pada 25 Agustus, Mereka menempatkan dia di cuti tidak berbayar dan mereka mengatakan ia akan diberhentikan setelah 12 bulan,” kata Masri. (Azh)