Infopenerbangan,- Perlahan tapi pasti, jumlah pilot ab-initio kian bertambah. Angka sementara, diprediksikan saat ini ada lebih dari 1.000 pilot ab-initio belum mendapatkan juga pekerjaan yang mereka dambakan. Bahkan ada yg sampai 3 tahun (kelulusan 2014) masih setia menanti harapan semu, bekerja sebagai pilot yang layak.

Menyikapi permasalahan tersebut serta permasalahan lainnya yang kerap melanda profesi pilot, Ikatan Pilot Indonesia (IPI) menggelar diskusi yang dihadiri lebih dari 400 pilot ab-initio di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (29/8/2017). Dalam forum tersebut, Capt. Rama Valerino Noya selaku Ketua I IPI menyebutkan bahwa kenaikan jumlah pilot ab-initio saat ini menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan oleh semua pihak terkait.

“Masalah pilot ab-initio, kita sudah buktikan bahwa memang pilot ab-initio ini jumlahnya hampir seribu. Kita dapat (data) dari Menteri Perhubungan tahun 2016 bulan Juni, jumlah pilot ab-initio pada saat itu adalah 900an. Nah, ditambah lulusan dari angkatan 66 (lulusan November 2016) kemarin 145 orang, sudah seribu lebih, mereka masih menganggur hingga saat ini,” paparnya.

Diterangkan olehnya, faktor-faktor yang mempengaruhi para pilot ab-initio hingga kini belum bekerja di antaranya adalah permasalahan kontrak kerja pilot yang begitu panjang, bahkan ada yang dikontrak hingga 17 tahun. Oleh karena itu, pilot ab-initio harus menunggu hingga bertahun-tahun untuk dapat memperoleh kesempatan kerja.

Faktor lain yang mempengaruhi menurut Rama adalah daya serap dari operator penerbangan atau pihak maskapai. “Kemudian masalah daya serap dari perusahaannya sendiri, itu yang membuat pilot-pilot ab-initio ini masih belum bekerja sampai sekarang. Kita akan mencari solusinya,” ujarnya.

Untuk itu, ke depannya ia pun berharap perlu adanya pembahasan lebih mendalam antara pihak-pihak terkait, yakni pihak industri penerbangan (perusahaan), regulator (pemerintah) dan lembaga pendidikan (sekolah pilot) agar dapat menemukan angka rasio ideal pilot per tahun, sehingga bonus demografi pilot ab-initio dapat diantisipasi.

“Hasil pertemuan ini kita akan bawa sampai ke Menteri Ketenagakerjaan dan jajarannya untuk membahas masalah ini. Ke depannya kita bisa memberi masukan ke BPSDM. Bahkan kita akan mengajukan sampai ketemu dengan RI 1, agar permasalahan ini dapat cepat mendapatkan penyelesaian,” tandasnya.(*)

Tonton video disini: