Infopenerbangan.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana merilis larangan terbang sementara (temporary grounded) seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8.
“Kami akan mengeluarkan perintah larangan darurat terkait semua penerbangan 737 MAX 8 dan 737 MAX 9,” ujar Trump kepada wartawan dalam sesi keterangan pers di Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (13/3/2019) waktu setempat atau Kamis (14/3/2019) dini hari WIB.
Pengumuman Trump hadir di tengah sorotan dunia internasional. Sebab, di saat berbagai negara dan maskapai merilis larangan terbang sementara Boeing 737 MAX, AS tetap bersikukuh.
Selain itu, pengumuman ini juga muncul ketika FAA menghadapi tekanan yang meningkat dari para advokat penerbangan dan beberapa pihak lainnya untuk melarang penerbangan pesawat sambil menunggu selesainya investigasi atas kecelakaan yang mematikan itu.
Sehari sebelum pengumuman, Trump menelpon CEO Boeing Dennis Muilenburg untuk menyatakan dukungan. Menurut sumber yang dikutip AFP, Muilenburg meyakinkan Trump bahwa Boeing 737 MAX seri 8 aman dan andal.
Sebelumnya Trump juga mengumumkan perintah darurat dari otoritas penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA) untuk menangguhkan (grounding) pesawat jet Boeing 737 Max pasca kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu 10 Maret 2019.
Penangguhan penerbangan dari FAA ini juga mempertimbangkan kecelakaan dengan pesawat jenis yang sama milik Lion Air yang jatuh pada 29 Oktober 2018. Total korban meninggal dunia dari dua tragedi maut ini mencapai 346 orang, Ethiopian 157 orang dan Lion 189 orang.
Dalam pernyataan sebelumnya FAA yang berkantor di Washington
DC itu menilai Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 yang tersebar di seluruh dunia masih
laik terbang.
FAA menyatakan keputusan menangguhkan pesawat dilakukan setelah menemukan
bahwa pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh memiliki pola penerbangan yang
sangat mirip dengan penerbangan Lion Air.
“Menjadi jelas bahwa jalur penerbangan Ethiopian sangat mirip dengan penerbangan Lion Air,” kata Steven Gottlieb, Wakil Direktur Investigasi Kecelakaan untuk FAA.
Keputusan darurat FAA tentu berpengaruh pada sejumlah pembatalan penerbangan di AS. Bandara Internasional Miami menyatakan pihaknya memperkirakan ada 19 keberangkatan yang akan dibatalkan. Kebanyakan dari mereka adalah American Airlines.
American memiliki sekitar 85 penerbangan sehari dengan armada jet Boeing Max 8 dan Max 9. United Airlines punya sekitar 40 penerbangan dengan memakai tipe pesawat canggih tersebut. Southwest Airlines juga memiliki sekitar 150 penerbangan per hari untuk jenis pesawat ini dari total sekitar 4.100 penerbangan setiap harinya di AS.
Perintah darurat FAA ini mengikuti arahan serupa dari banyaknya negara di seluruh dunia (termasuk Kanada, negara-negara Eropa, China, Singapura, dan Indonesia) setelah terjadi kecelakaan pada Minggu nahas tersebut. (*)