Infopenerbangan,- Menurut sebuah penelitian baru oleh Bank Swiss UBS, Pesawat tanpa pilot bukan hanya menjadi metode transportasi masa depan, tapi juga menguntungkan secara ekonomi.

Dalam penelitiannya, UBS mengatakan teknologi pesawat tanpa pilot tersebut dapat menghemat miliaran dolar biaya penerbangan. Sebab, ada beberapa elemen dalam biaya operasional maskapai yang akan dipangkas seperti biaya operasi, pelatihan, bahan bakar dan biaya asuransi yang rendah.

Menurut UBS, teknologi operasi pesawat yang dikemudikan dengan remote kontrol dapat muncul pada tahun 2025.

“Teknologi yang dikembangkan saat ini akan memungkinkan pesawat membantu pilot dalam semua fase penerbangan, tidak melibatkan pilot dalam kontrol manual dan sistem operasi pada segala situasi,” tulis UBS dalam laporannya seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (8/8/2017).

Namun, meskipun dapat menguntungkan secara ekonomi, hanya ada 17 persen penumpang yang mau terbang dengan pesawat tanpa pilot dalam laporan tersebut.

Saat ini, pesawat komersial sudah mendarat dengan bantuan komputer yang terpasang di kokpit. Pilot pun secara rata-rata hanya menerbangkan pesawat secara manual dalam beberapa menit.

Namun, berkebalikan dengan keyakinan yang ada saat ini, pesawat tak terbang dengan sendirinya walaupun dalam mode autopilot. akan Pilot terus memonitor dan menyesuaikan sistem dan navigasi pesawat, berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara, serta mempersiapkan fase penerbangan berikutnya.

Pada Juni lalu, Boeing menyatakan sedang mengkaji teknologi pesawat tanpa pilot. Produsen pesawat terbang Amerika Serikat (AS) Boeing akan merencanakan uji coba teknologi baru itu pada tahun depan.

Boeing mengatakan pesawat tanpa pilot yang sedang dikembangkan tersebut nantinya juga dilengkapi dengan sistem manajemen penerbangan yang menentukan jalur penerbangan terbaik berdasarkan rencana penerbangan yang sudah dimasukkan oleh pilot. (*/NP)