Infopenerbangan,- United Airlines, maskapai terbesar keempat di dunia asal AS, rugi cukup besar akibat Covid 19 Pada kuartal II-2020, United rugi 1,63 miliar dolar AS atau setara Rp24 triliun.
Kerugian tersebut diperoleh setelah pendapatan maskapai anjlok 87 persen menjadi 1,48 miliar dolar AS. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, United Airlines memperoleh pendapatan 11,4 miliar dolar AS dan meraih laba bersih 1,05 miliar dolar AS.
CEO United Airlines, Scott Kirby berharap kinerja perusahaan pada kuartal berikutnya akan membaik. Dia mengatakan, United akan mengurangi biaya operasional harian menjadi 25 juta dolar AS dari sebelumnya 40 juta dolar AS pada kuartal II-2020.
United telah memangkas ratusan jadwal penerbangan. Hal ini berdasarkan proyeksi tingkat okupansi penumpang pada kuartal III-2020 yang diprediksi turun 65 persen dibandingkan periode yang sama 2019. Perusahaan akan memantau dinamika imdustri penerbangan di tengah upaya pemulihan.
“United sejauh ini menjadi maskapai terbaik di antara lainnya dalam menyesuaikan kapasitas dan permintaan,” katanya dikutip dari CNBC, Rabu (22/7/2020).
United juga terus melakukan efisiensi untuk mengurangi kerugian. Pada kuartal II-2020, biaya pegawai mencapai 2,17 miliar dolar AS, turun 29 persen setelah ratusan ribu pegawai mengambil cuti tak dibayar.
Selain itu, upaya menggenjot pendapatan terus dilakukan. Meski belum bisa menutupi penurunan pendapatan dari penumpang, United mencatat kenaikan pendapatan kargo.
Pada kuartal II-2020, United memperoleh pendapatan kargo 420 juta dolar AS, naik 36 persen setelah meningkatkan 4.800 penerbangan kargo. Porsi pendapatan kargo mencapai 27 persen, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang kurang dari 3 persen.