Infopenerbangan,- Penerbangan maskapai Wings Air dari Manado ke Galela, Maluku Utara dibatalkan karena Bandara Gamar Malamo ditutup. Penutupan bandara di Halmahera Utara, Maluku Utara itu disebabkan erupsi Gunung Dukono.
Dalam keterangan yang disampaikan pihak Wings Air, penutupan bandara dilakukan mulai pukul 13.22 WIT, Senin (28/5) hingga pukul 11. 00 WIT, Selasa (29/5) besok.
“Wings Air member of Lion Air Group menyampaikan informasi tentang layanan dari dan ke Bandar Udara Gamar Malamo, Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara (GLX) mengalami pembatalan (cancel flight) guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal ini sesuai pengumuman resmi dari otoritas bandar udara (notam) bernomor C5672/18, yaitu operasional bandar udara di Galela ditutup pukul 13.22 WIT (28/5) hingga pukul 11.00 WIT (29/5),” kata Corporate Communicaitons Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/5/2018).
Ada 2 penerbangan yang terdampak, yaitu Wings Air dengan kode IW 1182 rute Manado – Galela, dan Wings Air dengan kode IW 1183 rute Galela – Manado. Pihak Wings Air juga telah menyampaikan pembatalan itu kepada para pelanggannya.
“Sehubungan pembatalan penerbangan hari ini, Wings Air telah menawarkan solusi kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak, yaitu penjadwalan ulang keberangkatan di hari berikutnya (reschedule), pengalihan melalui rute lain (reroute) dan melakukan pengembalian dana tiket ke agen (refund back to agent),” ucap Danang.
Ia menyatakan pembatalan itu di luar kemampuan sumber daya manusia dari maskapai. Menurutnya, abu vulkanik bisa membahayakan penerbangan.
“Kondisi terganggunya operasional dari akibat gunung meletus termasuk force majeure yaitu keadaan yang terjadi di luar kemampuan sumber daya manusia dan perusahaan. Wings Air menginformasikan bahwa material abu vulkanik atau volcanic ash dapat merusak pesawat, sehingga membahayakan penerbangan,” ujarnya.
“Penerbangan Wings Air akan menyesuaikan dengan keputusan otoritas bandar udara dan airport dinyatakan aman untuk operasional,” pungkas Danang. (*/NP)