Infopenerbangan,- Yunani telah rampungkan proses penjualan 14 bandara ke perusahaan Jerman, yaitu Fraport. Penjualan ini telah direncanakan sejak 2015, sebagai syarat dari suntikan modal (bailout) yang diberikan oleh Uni Eropa kepada negara ini agar tidak keluar dari zona Euro.
Bandara dijual kepada konsorsium Fraport dan Slentel Ltd seharga 1,2 miliar euro (US$ 1,3 miliar) atau sekitar Rp 16,9 triliun. Di antara belasan bandara itu terdapat antara lain di Tesalonika dan daerah pusat destinasi wisata seperti di pulau Mykonos, Santorini, dan Corfu.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Menteri Keuangan Euclides Tsakalotos, Menteri Perhubungan Christos Spritzis, dan Pertahanan Panos Kammenos, demikian lembaga privatisasi Yunani dalam pernyataannya, Selasa (11/4/2017) malam.
Menurut ketentuan, Fraport akan menggunakan, mengoperasikan, dan mengembangkan bandara-bandara tersebut selama 40 tahun. Fraport juga diwajibkan untuk meningkatkan kualitas bandara dalam 4 tahun pertama konsesi, dan harus memelihara dan menjaga tingkat pelayanan bandara tersebut.
Setelah 40 tahun, seluruh fasilitas dan infrastruktur bandara akan menjadi milik dari negara Yunani. Selain menjual seharga 1,2 miliar euro, Fraport dan konsorsiumnya juga harus membayar biaya tahunan senilai 22,9 juta euro.
Privatisasi bandara ini menjadi syarat suntikan modal 86 miliar euro yang diberikan Uni Eropa kepada Yunani pada Juli 2015 lalu. (*/NP)
