Infopenerbangan,- Lapangan Udara (Lanud) Adisutjipto menyebutkan setidaknya ada 19 laporan penerbangan yang terganggu dengan balon udara yang diterbangkan oleh warga.
Kapentak Lanud Adisutjipto, Mayor Sus Giyanto mengatakan, ”Memang sebagian besar balon udara itu tidak diterbangkan di wilayah DIY, tapi dampaknya terasa sampai di sini.” tuturnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta menyebutkan, hari Minggu terjadi gangguan pada pukul 01.12 terhadap pesawat Wings Air nomor penerbangan WON 1905 rute Solo-Bandung itu di ketinggitan 8.000- 15.000 kaki. Diperkirakan balon udara diterbangkan dari Magelang.
Ini termasuk dari delapan gangguan penerbangan akibat balon udara pada hari pertama Lebaran. ”Pada hari kedua Lebaran (26/6) ada lebih banyak lagi gangguan, yakni 10 kali. Ratarata balon udara itu diterbangkan dari Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Cilacap, dan Kulonprogo,” papar Sus.
Kembalinya tradisi menerbangkan balon udara tersebut dinilai sangat meresahkan dunia penerbangan. Sebab, jika balon udara yang terbang tinggi dan masuk ke jalur penerbangan, maka sangat membahayakan penerbangan karena bisa mengakibatkan kecelakaan pesawat terbang.
Kekhawatiran ini bertambah besar karena bandar udara (Bandara) Adisutjipto tersebut merupakan jalur padat. Ratusan penerbangan sipil selalu memadati bandara ini. Terlebih ketika Lebaran seperti ini, intensitas penerbangan semakin bertambah banyak.
“Balon udara tidak bisa ditolerir. Kami imbau masyarakat jangan main-main lagi dengan balon udara. Kalau sampai masuk mesin, pesawat bisa celaka,” imbaunya. (*/NP)