Infoprnerbangan,- Tiga pelajar menuntut dua maskapai penerbangan Israel atas pelecehan seksual. Ketiga pelajar itu diminta telanjang dengan alasan mengikuti prosedur keamanan.

Dilaporkan ke tiga pelajar wanita tersebut merupakan mahasiswa S2 di Hebrew University of Jerusalem dan berwarga negara Palestina di Israel.

Tindakkan pelecehan seksual itu terjadi saat ketiganya hendak berangkat menuju Tel Aviv. Setibanya di bandara Beograd, mereka diberi tahu oleh petugas tak dapat menaiki pesawat karena dicurigai membawa benda-benda berbahaya, kecuali bersedia untuk ditelanjangi.

“Saya mendengar kepala petugas keamanan mengatakan kepada petugas wanita, jika saya tidak melepas bra saya, saya tidak akan naik ke pesawat,” kata salah seorang pelajar wanita tersebut.

“Saya tidak bisa bicara. Itu mengejutkan. Saya benar-benar menanggalkan semua pakaian bagian atas tubuh saya. Itu menyakitkan,” katanya.

Salah satu wanita pingsan saat dilakukan pemeriksaan yang berlangsung dua jam dan dilakukan oleh personel keamanan Israel. Akhirnya para pelajar tersebut menuntut maskapai El Al dan Arkia.

Menanggapi hal tersebut, pihak maskapai El Al mengatakan bahwa petugas mereka mengambil tindakan berdasarkan pantauan dan proses pengecekkan.

“Setiap tindakan yang diambil oleh petugas keamanan El Al dipantau dan dicek. El Al melakukan yang terbaik untuk menjaga setiap prosedur keamanan tetap sopan dan toleran, “kata El Al dalam sebuah pernyataan. (*/NP)