Infopenerbangan.com – AirAsia berencana akan menambah lima armada pesawat baru berjenis Airbus A320 di tahun 2019 ini. Rencananya penambahan ini akan dilakukan secara bertahap. Adanya tambahan lima armada pesawat, maka jumlah total armada Air Asia tahun ini akan menjadi 20 unit.
“Kami nambahnya jadi lima pesawat, jadi lebih optimistis lagi. Sudah disetujui tinggal kapan datangnya saja,” ungkap Dendy Kurniawan, Direktur Utama AirAsia Indonesia di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Lebih lanjut menurut Dendy, AirAsia juga berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi dengan cara membuka rute-rute penerbangan baru.
“Tambah kapasitas, lalu kita tunjukan kami buka hub di Lombok, Jakarta, Denpasar, Medan, Surabaya. kami komitmen siap untuk ekspansi,” jelasnya.
Dendy juga optimistis kinerja perusahaan akan lebih baik pada tahun ini. Terlebih, maskapai berbiaya murah ini masih memberikan bagasi gratis sebanyak 15 kilogram untuk penerbangan domestik.
“Kami sih masih optimis, saya belum bisa rilis. Tapi kalau lihat tren, kami terus terang ketimpa durian runtuh rezeki banyak, karena bagasi berbayar (maskapai lain). Mendadak penumpang seneng sama kita bagasi masih free,” ucapnya.
2018 AirAsia mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar Rp 998 miliar
Pada 2018, AirAsia mengantongi pendapatan sebesar Rp4,19 triliun, tumbuh 11 persen dari 2017 sebesar Rp3,76 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut didukung oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 13 persen menjadi 5,2 juta seiring dengan pertumbuhan kapasitas sebesar 16 persen. Sementara itu, beban operasi perseroan untuk pembelian bahan bakar avtur meningkat sebesar 53 persen.
Manajemen AirAsia menjelaskan, beban usaha yang lebih tinggi disebabkan oleh pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi sepanjang 2018 dan tingginya harga avtur. Dengan demikian, perseroan mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar Rp 998 miliar sepanjang 2018.
“2018 kan ada 3 faktor, fuel tinggi banget, lalu rupiah melemah, ketiga fenomena alam membuat penumpang less travelling. Makanya rupiah sekarang menguat, avtur turun, semoga tidak ada fenomena alam semoga lancar. Saya yakin 2019 (lebih baik),” pungkas Dendy. (*)