Infopenerbangan.com, Balikpapan -Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) memiliki tanggung jawab menjaga keseimbangan navigasi di seluruh bandara di Indonesia, termasuk bandara perintis di pedalaman untuk memastikan keselamatan penerbangan dari Sabang sampai Merauke.
Terkait hal itu, Airnav mengucurkan dana investasi Rp 59 miliar untuk peremajaan instrumen keselamatan penerbangan di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Investasi yang digelontorkan termasuk pembangunan menara set kontrol baru senilai Rp 40 miliar yang sudah dalam proses lelang. Kondisi tower sekarang lebih rendah dari terminal bandara baru. Jelas General Manager Airnav Indonesia Cabang Balikpapan, Yusfan Ulya,
“Jadi kita tidak bisa melihat seluruh manuvering pesawat di area bandara. Sekarang proses lelang dan tahun depan sudah segera dibuat tower baru,” kata Yusfan.
Yusfan melanjutkanm, investasi juga mencakup penggantian alat navigasi Instrument Landing System(ILS) senilai Rp 7,5 miliar guna menggantikan instrumen lama VOR yang sudah usang. Dengan peremajaan tersebut, pilot yang akan mendarat di Bandara Sepinggan akan lebih mudah, terutama ketika diselimuti kabut asap. “Kalau tidak memakai ILS, jarak pandang maksimal 1.800 meter baru bisa masuk. Tapi dengan adanya ILS, jarak pandang 900 meter itu sudah bias landing,” ucapnya.
Khusus di Kalimantan Timur, seperti diwartakan beritasatu, ada delapan bandara perintis, dan tiga di antaranya belum memiliki sumber daya manusia (SDM). Sebagian besar bandara perintis tersebut bahkan landasannya(runway) masih berupa tanah yang dipadatkan. Jika kurang mendapat perhatian, maka keselamatan penerbangan terabaikan. (*/eq)