Infopenerbangan,- Konsolidasi yang diadakan dikantor APG (Pilot House) pada Rabu (30/5) yang di mulai pukul 19.00. konsolidasi ini mempunyai tujuan agar seluruh anggota APG mempunyai satu suara dan tidak ada perbedaan persepsi atas aksi yang dilakukan oleh APG selama ini.
Pihak APG saat ini sudah melaksanakan proses komunikasi dan mediasi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Melalui jalur eksternal, APG sudah mengirim surat ke Menteri BUMN kemudian mengirim surat ke Presiden, hingga hari ini masih menunggu dan belum mendapat jawaban apapun. Hingga, akhirnya APG mengeluarkan Press Release.
Secara keuangan, Garuda Indonesia sudah rugi besar. “Berdasarkan kantor berita CNBC dan CNN salah satu akar dari permasalahan ini berasal dari sisi direksi Garuda yang di angkat pada tahun 2017 yang lalu. Dengan tujuan untuk merestrukturisasi kembali keuangan dan meningkatkan harga saham, dengan nilai hutang 1600 juta US Dollar dibagi menjadi dua kategori yaitu hutang jangka pendek dengan nilai 1080 juta US Dollar, dan dengan hutang jangka panjang dengan nilai 636 juta US Dollar dikarenakan kerugian dan jumlah hutang yang besar.” Kata Eksitarino Irianto selaku Deputy Industrial Asosiasi Pilot Garuda.
MENUNGGU RESPON PEMERINTAH UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
Saat ini Garuda Indonesia memang dikatakan sebagai Perusahan berbintang lima, namun sekarang hanya tulisannya saja, tetapi sistem manajemennya tidak dilakukan dengan baik.
Direksi saat ini menerbitkan obligasi atau semacam surat hutang. Obligasi tersebut berkisar sekitar 750 Juta US Dollar dan jatuh tempo tepat pada tahun 2023. Obligasi ini digunakan untuk melunasi hutang jangka pendek tersebut. “Direksi yang sekarang menyelesaikan masalah dengan masalah, tetapi penyelesaian masalahnya adalah dengan hutang lagi.” Ujar Eksitarino lagi.
Saat ini APG menunggu respon pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah yang ada, dengan waktu 30 hari kerja terhitung tanggal 2 Mei 2018 sebelum aksi mogok dilakukan, namun untuk waktu mogok tersebut bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dengan keputusan pemerintah atau pihak pihak yang mampu menyelasaikan masalah yang terjadi ditubuh garuda, sebelum aksi mogok itu dilakukan akan ada informasi untuk public, pemerintah, dan perusahaan. Dan pada saat 7 hari sebelum mogok akan ada informasi untuk publik. “Saya sih maunya gak mogok, saya maunya pemerintah ikut menyelamati Garuda ini.” Pungkas Capt. Bintang Bintang Hardiono selaku President Asosiasi Pilot Garuda.
Harapan Badan Pengurus adalah semoga semua anggota memahami betul masalah ini. Jika memang harus melakukan mogok kerja, maka APG akan melakukan mogok kerja yang sah dan melakukan aturan yang benar.