Infopenerbangan – Mulai bulan April 2020, dua maskapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia dan AirAsia bakal membuka layanan di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Garuda Indonesia membuka rute penerbangan ke Arab Saudi untuk melayani jamaah umrah menggunakan pesawat berjenis Airbus.
Supervisor Station and Service Garuda Indonesia, Permadi Oesman mengatakan planning Garuda Indonesia adalah memberangkatkan umrah dari YIA.
“Saat summer kita sudah mulai propose untuk pesawat Airbus, mendarat mengangkut jamaah umrah,” ucap Permadi saat mengikuti pertemuan Hazard Identification Risk Assesment (HIRA), Jumat (18/10/2019).
Pertemuan HIRA merupakan tahap awal sebelum maskapai membuka layanan rute penerbangan. Pertemuan ini juga menjadi ajang maskapai untuk memastikan YIA memenuhi standard layanan, keamanan dan keselamatan bagi penerbangan.
Garuda sebelum membuka penerbangan internasional di YIA, menunggu beberapa perbaikan layanan Angkasa Pura I untuk pengguna jasa terminal, di antaranya lounge yang masih perlu dibesarkan lagi untuk melayani penumpang eksekutif. Namun menurut Garuda, YIA sudah cukup layak untuk penerbangan internasional.
Selain penerbangan umrah, Garuda juga sedang melihat peluang rute YIA ke Jepang dan China.
“Untuk regional kami propose ke Jepang karena destinasinya baik. Sementara China besar pasarnya,” ucap Permadi.
Garuda sudah membuka layanan penerbangan domestik sejak Oktober 2019 dengan pesawat berbadan lebar Airbus A330, yang terbang setiap Jumat dan Minggu.
Kedepan, rencananya rute domestik di Bandara Adisucipto bakal pindah ke YIA. Namun kata Permadi, ATR dan pesawat charter Garuda masih beroperasi di Bandara Adisucipto.
Di samping Garuda, maskapai penerbangan AirAsia juga melihat peluang untuk beroperasi di YIA pada April 2020. Rencananya AirAsia tidak hanya melakukan penerbangan domestik, tetapi juga rute Yogyakarta-Kualalumpur, Malaysia.
Menurut Edwin Santoso, Ground Safety and Quality AirAsia, maskapai tinggal menunggu langkah Angkasa Pura I melakukan perbaikan berdasar rekomendasi temuan di kegiatan HIRA saat ini. (*)