Infopenerbangan – Batik Air hari ini meresmikan penerbangan perdana internasional dari Nanning, Tiongkok ke Jakarta. Rute baru ini dilayani tanpa henti (non-stop). Dengan demikian, menempatkan Nanning sebagai kota ketiga yang dilayani Batik Air di Tiongkok setelah Guilin dan Kunming.
Batik Air menggunakan pesawat Airbus A320-200CEO berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi yang dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursinya.
CEO Batik Air Capt. Achmad Luthfie mengatakan penerbangan ke Nanning adalah bagian pengembangan bisnis di Tiongkok sekaligus merupakan komitmen Batik Air dalam memperpendek jarak antardestinasi internasional sejalan memperkuat layanan dan jaringan operasional.
Batik Air terbang setiap Selasa dan Sabtu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pukul 17.55 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+7) dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Nanning Wuxu pada pukul 23.30 waktu setempat (Waktu Standar Tiongkok, GMT+8).
Untuk rute kembali, dilayani pada hari berikutnya setiap Rabu dan Minggu, serta akan terbang dari Nanning pada 00.30 waktu setempat dan diperkirakan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 04.20 WIB.
Sebagai tambahan informasi, Nanning merupakan ibukota Guangxi yang terletak di wilayah selatan Daerah Otonomi Guangxi Zhuang. Wilayah ini dianggap sebagai sentral pemerintahan, kebudayaan, ekonomi dan perdagangan.
“Nanning akhirnya melengkapi kota tujuan internasional Batik Air setelah Singapura, Kuala Lumpur Malaysia, Chennai India, Perth, Australia serta Kunming dan Guilin, Tiongkok,” kata Capt. Luthfie.
Dengan dibukanya rute baru nonstop ini, Batik Air optimistis akan memberikan dampak positif. Ini mengacu pada perkembangan dan pertumbuhan pariwisata nasional demi mendukung program pemerintah dalam mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara.
Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional, mempunyai frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari.
Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92.63% dengan kekuatan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi) serta satu Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi). (*)