
InfoPenerbangan,- Produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing berencana memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya di seluruh dunia atau sebanyak 17.000 karyawan dalam beberapa bulan mendatang.
Keputusan itu diambil menyusul keuangan perusahaan yang goyang. Boeing mengalami hal itu karena aksi mogok kerja 33 ribu pegawai yang berbuntut pada penghentian produksi pesawat 737 Max, 767, dan 777.
17.000 posisi Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini, termasuk eksekutif, manajer, dan karyawan, kata CEO Kelly Ortberg dalam memo kepada karyawan pada Jumat (11/10/2024). Boeing juga mengumumkan biaya sebesar US$5 miliar di divisi pesawat komersial dan pertahanannya.
Selain itu, pengenalan jetliner 777X pertama akan ditunda. Perusahaan memperkirakan penjualan kuartal ketiga akan jauh di bawah ekspektasi Wall Street.
“Bisnis kami berada dalam posisi yang sulit. Tak mudah untuk melebih-lebihkan tantangan yang kami hadapi bersama,” kata Ortberg.
Mereka juga akan menghentikan program kapal barang 767 pada 2027. Boeing akan menyelesaikan dan mengirim 29 pesawat barang yang telah dipesan. Akan tetapi, produksi tanker KC-46A akan dilanjutkan.
Dengan asumsi gaji tahunan rata-rata US$100.000, PHK tersebut dapat menghasilkan penghematan sekitar US$1,7 miliar dalam pendapatan sebelum bunga dan pajak, kata Sheila Kahyaoglu, analis Jefferies, dalam catatan kepada klien. Hal ini juga menjadi peringatan bagi produsen kedirgantaraan lainnya.
“Pengurangan tenaga kerja adalah apa yang telah kita lihat di seluruh pemasok yang lebih kecil awal pekan ini. Hal ini menandakan lebih banyak lagi PHK dapat terjadi di industri ini,” katanya.
Pengumuman tersebut menyoroti tugas besar yang dihadapi Ortberg saat ia mencoba mengubah kondisi perusahaan yang bermasalah.
Boeing mengumumkan langkah-langkah penghematan biaya terbaru dan hasil keuangan awal saat berusaha memecahkan kebuntuan dengan Asosiasi Mekanik dan Pekerja Dirgantara Internasional.
Perundingan tersebut gagal awal pekan ini, tanpa ada jalur yang jelas tentang kapan dan bagaimana perundingan dapat dilanjutkan.
Boeing telah mengajukan dua tawaran kenaikan gaji, yang keduanya ditolak oleh serikat pabrik perjam di seluruh pantai barat. Sekitar 33.000 pekerja mogok selama sebulan terakhir, yang menyebabkan terhentinya produksi dan menipisnya cadangan.
Saham Boeing turun 1,6% dalam perdagangan setelah jam kerja pada Jumat (11/10/2024). Saham anjlok sekitar 42% tahun ini hingga penutupan.(*)