Infopenerbangan,- Pandemi COVID-19 membuat maskapai British Airways akan memecat sekitar 12 ribu staffnya termasuk memotong gaji pramugarinya.
Pihak British Airways disebut telah mencapai kesepakatan untuk memecat sekitar 350 pilotnya seperti diberitakan media.
Tak sampai situ, sekitar 300 karyawan lagi terancam berada dalam posisi tak menyenangkan atau di-pending sampai dibutuhkan kembali seperti diberitakan media The Sun pada Minggu kemarin (28/6).
Kondisi terakhir, pilot dan co-pilot yang terancam dirumahkan itu saat ini diketahui tak memiliki pesawat untuk diterbangkan. Sementara itu, mereka juga kena potong gaji 50%. Sedangkan staff lainnya kena potong hingga 15%.
Ketika para pilot yang ‘digantungkan’ itu kembali mengudara, kru maskapai yang bertugas akan mendapat 7,5% bayarannya kembali. Sementara sisanya tak akan dibayarkan, ujar laporan tersebut.
Kabar itu pun kini tengah dibicarakan dengan asosiasi pilot Inggris (BALPA). Induk maskapai British Airways, International Airlines Group (IAG), seperti dikutip dari Sky News mengatakan grup mereka mengalami kerugian sampai 535 juta Poundsterling pada kuartal pertama tahun ini, yang mayoritas kerugian terjadi di British Airways. Situasi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada kuartal kedua.
“British Airways secara resmi memberi tahu serikat pekerja mengenai program restrukturisasi yang diusulkan, mengingat dampak COVID-19 pada operasi saat ini dan pemulihan jumlah penumpang seperti pada tahun 2019 akan membutuhkan waktu beberapa tahun,” demikian pernyataan perusahaan. (*)