Infopenerbangan.com– Malaysia Airlines tidak boleh dihentikan, hal ini dikatakan oleh CEO Malaysia Airlines, Izham Ismail pasca Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk memghentikan operasional maskapai negeri Jiran ini.
Ia yakin jika hal tersebut dilakukan, akan menimbulkan biaya yang tinggi serta berdampak pada 13.500 karyawan maskapai milik Malaysia tersebut.
“Menghentikan Malaysia Airlines akan menjadi langkah yang salah. Ini adalah pendapat pribadi saya, ”kata Izham seperti dikutip di Seoul oleh berbagai laporan.
Dia berpendapat bahwa mematikan maskapai induk Malaysia tersebut tidak hanya akan menimbulkan biaya yang tinggi, akan ada dampak pada 13.500 stafnya serta orang-orang dalam rantai pasokan seperti pemasok, vendor, dan lessor pesawat.
Namun, ia terbuka untuk melakukan investasi ekuitas dari investor untuk bergabung dalam membantu perubahan haluan operator.
“Saya menyambut sinergi ini, karena mereka tidak hanya berinvestasi di maskapai ini, mereka membawa budaya baru dan dapat membimbing Malaysia Airlines dalam memerangi pasar di masa depan,” kata Izham.
Izham berbicara kepada anggota pers Malaysia di sini selama pertemuan umum tahunan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) ke-75.
Maskapai ini akan fokus pada rencana bisnis jangka panjangnya, saat ini menunggu persetujuan dari anggota dewan pemegang saham tunggal maskapai itu, Khazanah Nasional Bhd.
Pada bulan Maret, Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk menutup Malaysia Airlines di antara opsi-opsi lain, termasuk menjual atau membiayai kembali maskapai nasional yang merugi. (*)