infopenerbangan,- Penerbangan milik maskapai Ryanair harus kembali ke Spanyol setelah 13 menit mengudara akibat sang co pilot jatuh sakit.
Pesawar yang berangkat dari Tenerife ke Glasgow di Skotlandia kembali ke bandara tempat layanan darurat menunggu.
Meskipun maskapai terbesar Eropa mengkonfirmasi insiden itu terjadi pada hari Minggu, namun tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai sifat penyakit karena undang-undang privasi, seperti dilansir dar The Mirror.
“Penerbangan dari Tenerife Selatan ke Skotlandia kembali dalam keadaan darurat karena masalah medis dari salah satu pilot,” ujar Pengendali lalu lintas udara di bandara Tenerife Selatan.
“Rute dibersihkan, perhatian medis terkoordinasi dan protokol darurat diaktifkan.”
Selalu ada dua pilot di setiap penerbangan jika terjadi keadaan darurat medis, dan mereka sepenuhnya terlatih dalam menangani skenario jenis ini.
Penumpang diterbangkan ke Glasgow sesuai rencana tanpa penundaan terlalu lama, menurut Ryanair.
“Penerbangan Tis dari Tenerife ke Glasgow (7 April) kembali ke Bandara Tenerife tak lama setelah tinggal landas setelah petugas pertama jatuh sakit dalam penerbangan,” kata juru bicara maskapai itu.
“Sejalan dengan prosedur, kapten menghubungi ATC, pesawat mendarat dengan normal, dan petugas pertama bertemu dengan tenaga medis.
“Pelanggan turun dan berangkat ke Glasgow tak lama setelah itu.”
Penerbangan FR654 mendarat secara normal di Tenerife lagi tanpa harus membuang atau membakar bahan bakar berlebih.
Situs pelacakan Flightradar24 menunjukkan pesawat lepas landas pukul 12.13 siang dan menuju ke utara sebelum mengelilingi Pulau Canary untuk mendarat kembali di bandara.
Pesawat mencapai ketinggian hanya 25.000 kaki dan kecepatan 795 kph, setelah itu mulai bersiap untuk mendarat lagi.