Infopenerbangan.com, -Setiap tahunnya puluhan sekolah penerbangan di tanah air meluluskan siswanya, salah jurusan yang favorit saat ini adalah penerbang atau pilot. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan Udara Indonesia saat ini masih kekurangan sekitar 700 pilot setiap tahun akibat pertumbuhan industri penerbangan yang semakin meningkat.
Terkati hal ini, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan, Wahyu Utomo, menilai kondisi itu juga ironis karena banyak lulusan sekolah-sekolah penerbang yang tidak terserap, yakni masih di kisaran 60 persen. Padahal biaya pendidikan sekolah penerbang bertengger di angka lebih dari Rp500 juta hingga lulus dalam masa pendidikan kurang dari tiga tahun.
“Kalau menjawab soal pilot dilematis memang, dikatakan kurang ya kurang, dikatakan lebih ya lebih, karena itu saya sampaikan mengapa itu terjadi karena dibutuhkan pilot yang terverifikasi,” terangnya.
Menurut dia, banyaknya lulusan pilot yang tidak terserap, salah satunya karena pilot yang baru lulus berlomba-lomba menerbangkan pesawat terbang jet komersial dan enggan menerbangkan pesawat terbang komuter-turboprop.
Salah satu lulusan CPL+IR yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa sudah lulus dari sekolah penerbang satu tahun yang lalu dan hingga saat ini masih menganggur.
“Saya sudah satu tahun nganggur semenjak lulus sekolah penerbang, jadi beban pikiran juga kasihan orang tua yang biayain sekolah mahal”, terangnya.
Untuk itu, seperti diwartakan antara, Wahyu menuturkan pihaknya tengah mengusulkan pentahapan jenjang karir pilot agar dapat menerbangkan pesawat kecil sebelum menerbangkan pesawat berbadan sedang dan berbadan lebar. (eq)