Maskapai penerbangan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia memenangi tender penerbangan haji 2015. Ada banyak persyaratan yang harus dimiliki maskapai penerbangan untuk mengikuti tender penerbangan haji. Di antaranya, maskapai penerbangan harus memiliki jaminan akan mampu mengangkut ratusan ribu jamaah haji dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Selain itu, maskapai penerbangan juga harus membuat jadwal penerbangan yang baik sehingga tidak ada jamaah yang terlantar. Pesawat yang akan digunakan dalam penerbangan ibadah haji tahun iniĀ yakni boeing 744, 777 dan airbus 330.
Dipilihnya dua maskapai tersebut karena memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Kementerian Agama, ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, kepada ROL, Ahad (10/5).
Syarat lain yang harus dipenuhi maskapai, kata Menag, yaitu harus memliki pesawat besar dan menyediakan pesawat cadangan. Sedangkan persyaratan lainnya yakni adanya kesesuaian harga yang diajukan kepada pemerintah.
Harga masing-masing embarkasi akan dijelaskan pada Keppres BPIH yang akan segera ditetapkan. Ia menjelaskan, proses negoisasi harga dilakukan berdasarkan tren harga avtur dan konsumsi jamaah pada saat perjalanan Indonesia ke Jeddah.
Pembahasan juga mencakup Notam (Notice For Air Man) atau catatan untuk para penerbang untuk menghindari Yaman. Ia mengatakan, pada ibadah haji tahun ini pesawat tidak akan melewati Yaman. Namun pesawat akan berbelok di Oman. Artinya ada kelebihan waktu 25 menit untuk penerbangan sehingga jumlah avtur yang diperlukan lebih banyak.
Proses tender dimulai pada Maret lalu. Pada saat pengumuman dan penjelasan persyaratan ada sembilan maskapai yang hadir yakni PT Garuda Indonesia, PT Lion Air, PT Indonesia AirAsia, PT Sky Aviation, PT Sriwijaya Air, PT Avia Star Mandiri, PT Trigana Air Service, PT Batik Air, PT Citylink dan Saudi Airlines. (*/Azizah)