Infopenerbangan – Maskapai penerbangan internasional Emirates Airlines meminta stafnya untuk mengambil cuti tanpa dibayar atau tanpa digaji selama satu bulan ke depan.
Langkah itu diumumkan di tengah merebaknya wabah corona virus asal Wuhan, China yang telah membuat banyak maskapai harus menghentikan sementara penerbangannya ke daerah yang terdampak sejak beberapa waktu lalu.
Akibat wabah yang telah menginfeksi lebih dari 90 ribu orang di seluruh dunia itu, Emirates telah membatalkan penerbangan ke Iran, Bahrain, dan sebagian besar China.
Selain itu, banyak negara-negara di seluruh dunia juga telah menerapkan pembatasan ketat terhadap masuknya warga asing demi mengurangi penyebaran COVID-19.
“Dampak semua hal ini sendiri telah membuat Emirates kelebihan tenaga kerja,” kata Chief Operating Officer Adel al-Redha dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/3/2020).
“Mempertimbangkan ketersediaan sumber daya tambahan dan fakta bahwa banyak karyawan ingin memanfaatkan cuti mereka, kami telah memberikan pilihan kepada karyawan kami untuk memanfaatkan cuti atau mengajukan permohonan cuti tak berbayar sukarela hingga satu bulan pada suatu waktu,” katanya, mengutip Reuters.
Menurut Reuters, maskapai itu memiliki lebih dari 100.000 karyawan, termasuk lebih dari 21.000 awak kabin dan 4.000 pilot, pada akhir Maret 2019. (*)