Maskapai Garuda Indonesia dan Pelita Air menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam kerjasama pengembangan jaringan penerbangan melalui bandara-bandara yang dimiliki atau dikelola oleh Pelita Air, termasuk Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, sekaligus kerjasama penerbangan charter dengan menggunakan pesawat-pesawat berbadan kecil (narrow body) seperti ATR 72-600 dan Bombardier CRJ 1000 pada rute penerbangan domestik yang dilayani Garuda Indonesia, khususnya pada rute-rute di wilayah timur Indonesia. (29/10)
Acara ini dilakukan langsung oleh Direktur Teknik & Teknologi Informasi Garuda Indonesia Iwan Joeniarto dan Direktur Utama Pelita Air Dani Adriananta.
“Sejalan dengan program pengembangan armada yang saat ini tengah dilaksanakan perusahaan, kerjasama yang saat ini kami laksanakan bersama Pelita Air, kami harapkan dapat semakin menunjang upaya pengembangan jaringan penerbangan untuk pesawat jenis propeller, serta memaksimalkan base operational Bandara Pondok Cabe untuk rute-rute penerbangan jarak pendek di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan waktu penerbangan dibawah dua jam”.
Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air Dani Adriananta mengatakan bahwa kerjasama yang saat ini tengah dijajaki bersama Garuda Indonesia diharapkan dapat semakin memperluas ekspansi bisnis Garuda Indonesia dan juga meningkatkan kualitas layanan dari Pelita Air. Dengan akses jaringan penerbangan Garuda Indonesia yang sangat strategis, kami optimis kerjasama yang akan kami jalankan dapat memaksimalkan potensi bisnis pada perusahaan”, ungkap Dani.
Saat ini, Garuda Indonesia memiliki lebih dari 30 destinasi penerbangan yang dilayani oleh pesawat jenis ATR72-600. Sejalan dengan program pengembangan jaringan dan armada yang dilaksanakan perusahaan, pada tahun ini Garuda Indonesia akan kembali mendatangkan 9 (sembilan) ATR 72-600. Pada akhir 2015 mendatang, Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan 187 pesawat (143 pesawat Garuda Indonesia dan 44 pesawat Citilink), dengan rata-rata usia sebesar 4,3 tahun. (*/Yhn)