Infopenerbangan,- Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (Pusbang SDM Hubud) dan Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug menyelenggarakan Indonesia Fellowship Training Program 2018 melalui Program Pelatihan Internasional Bidang Penerbangan, Ramp Safety Awareness dan Foam Tender Operation and Defensive Driving.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran aktif Negara Indonesia di kancah internasional. Pembukaan diklat dilakukan oleh Kapusbang SDM Hubud Sri Lestari Rahayu, SH, LLM didampingi Kepala BP3 Curug Surya Irianta dan Kabid Diklat Pusbang SDM Hubud Sukarwoto, S.SiT, M.Si di Badung, Bali, Senin (3/9/2018).
Kapusbang SDM Hubud Sri Lestari Rahayu menuturkan Indonesia Fellowship Traning Program 2018 merupakan bukti nyata Pemerintah Indonesia dalam memberikan efek positif untuk mengembangkan penerbangan secara global.
Tujuan untuk meningkatkan peran aktif Negara Indonesia terhadap dunia internasioal
“Indonesia Fellowship Training Program 2018 merupakan program tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan peran aktif Negara Indonesia terhadap dunia internasioal, terutama dalam memberikan kontribusi bidang penerbangan terhadap Kerjasama Selatan Selatan Triangular (KSST),” kata Sri Lestari.
“Hal ini merupakan salah satu bukti nyata Pemerintah Republik Indonesia untuk turut serta dalam memberikan efek positif untuk mengembangkan penerbangan secara global,” tutur Sri dalam sambutan pembukaan, di Hotel Swissbel Rainforest, Bali.
Lebih lanjut Sri Lestari menambahkan, Program Pelatihan 2018 yang akan dilaksanakan merupakan Standard Training Package (STP) yang dimiliki oleh Pusbang SDM Hubud dan telah mendapatkan pengakuan secara internasional melalui sertifikasi dari ICAO Train Air Plus.
Program Pelatihan Ramp Safety Awareness diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari negara-negara berkembang, diantaranya Palestina, Afghanistan, Maldives, Srilanka, Bhutan, Mongolia, Seychelles, Nepal, Vietnam, Myanmar, Laos dan Indonesia.
Kepala BP3 Curug, Surya Irianta selaku Ketua Penyelenggara dalam kegiatan ini melaporkan bahwa, Program Pelatihan akan dilaksanakan di dua kota. Pertama di Bali pada tanggal 3-7 September 2018. Selanjutnya, program diklat untuk yang ke dua dilaksanakan di Palembang akhir September 2018.
“Kami memilih Bali bukan tanpa alasan. Selain meningkatkan peran aktif Indonesia dalam bidang penerbangan di dunia internasional, melainkan juga untuk lebih mengenalkan industri pariwisata di Indonesia salah satunya yang ada di Bali,” tambah Surya.(helmi)
Sumber beritrans