Infopenerbangan,- Jakarta – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) menandatangani perjanjian induk untuk kerja sama strategis “Indonesia Service Hub” (ISH) di bidang pengembangan Bisnis Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) dan modifikasi bersama dengan PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Indopelita Aircraft Services (IAS) dan PT Merpati Maintenance Facility (MMF) pada tanggal 20 September 2017.
Perjanjian induk ini merupakan lanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani ke lima perusahaan ini 2 Maret 2017 silam. Bertempat di Jakarta Convention Center, dalam rangka acara Indonesia Business Development Expo (IBDX) 2017, penandatangan perjanjian induk ini disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PISM) Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh para Top Management dari GMF, NTP Triyono ,PTDI , IAS, dan MMF. Kelima perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN yang bergerak dibidang perawatan pesawat terbang ini sepakat untuk membuat dan mengerjakan rencana bisnis Indonesia Service Hub sendiri.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PISM) Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengatakan bahwa kerja sama strategis lima perusahaan plat merah ini merupakan inisiasi untuk mewujudkan industri MRO sebagai sektor strategis dalam negeri. “Indonesia Service Hub (ISH) merupakan program Kementrian BUMN untuk meningkatkan efektifitas MRO BUMN melalui sinergi di antara MRO-MRO BUMN.”
Dalam perjanjian induk GMF dipercaya menjadi Chief Kerja Sama Operasi ISH didukung oleh PTDI, IAS, MMF dan NTP sebagai deputi. VP Corporate Secretary GMF Mohamad Arif Faisal mengatakan bahwa ditunjuknya GMF menjadi Chief Kerja Sama Operasi dalam kerja sama strategis ini menunjukkan kepercayaan dan dukungan pemerintah dan juga para pelaku industri MRO kepada GMF terus bertumbuh . “Kerjasama strategis ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam membesarkan industri perawatan pesawat di Indonesia. Bagi GMF, dalam project ini, GMF akan memanfaatkan networking-nya guna memasarkan product ISH ke manca negara,” katanya.
Setelah perjanjian ini ditandatangani, akan dibentuk focus team untuk merumuskan blueprint dan program kerja ISH kedepan. ISH akan berupaya melakukan standarisasi kualitas perawatan pesawat terbang dari MRO-MRO BUMN. Selain itu, ISH akan berupaya melakukan penjajakan kerjasama dengan OEM guna mengembangkan kemampuan dan kapasitas perawatan pesawat militer. Indonesia Service Hub sebagai sinergi antar bengkel pesawat BUMN dan anak usaha BUMN ini juga memberi nilai tambah bagi GMF, yaitu wujud nyata ekspansi bisnis yang menjadi salah satu pilar grand strategi GMF. Apalagi GMF sedang melakukan ekspansi bisnisnya ke arah general aviation dimana dibutuhkan kapabilitas dalam merawat pesawat khususnya berjenis turbo-prop untuk menggarap pasar perawatan pesawat tersebut di kawasan timur Indonesia.
Berbagai kerjasama strategis yang terus dilakukan GMF ini merupakan salah satu strategi dalam mewujudkan visinya menjadi Top 10 MRO di dunia. (*/NP)