Infopenerbangan – Seorang pria Australia yang sedang melakukan kelas terbangnya untuk ketiga kalinya terpaksa mendaratkan pesawat setelah instrukturnya pingsan tepat di sebelahnya.
Max Sylvester, seorang calon penerbang menerbangkan pesawat ringan Cessna 152 di Jandakot, Australia Barat, pada hari Sabtu ketika instrukturnya pingsan, seperti dilaporkan oleh Insider.
Setelah tidak dapat menyadarkan kembali sang instruktur, Sylvester mengirim sinyal darurat ke menara kontrol lalu lintas udara terdekat. Staf di menara kemudian membimbingnya melalui proses pendaratan pesawat.
Ini adalah pertama kalinya Sylvester menerbangkan pesawat itu dan pertama kali mendaratkan pesawat apa pun, menurut NBC News. Dia melakukan beberapa upaya sebelum mendarat dengan sukses, The West Australian melaporkan.
NBC News menerbitkan audio parsial dari panggilan darurat Sylvester, di mana seorang pejabat lalu lintas udara dapat terdengar mengatakan pada pendaratan Sylvester: “Kamu melakukannya, sobat. Bagus sekali. Itu luar biasa!”
Instruktur itu diyakini menderita kejang, menurut 9 News. Sylvester dapat didengar memberi tahu otoritas lalu lintas udara dalam rekaman NBC News: “Dia membungkuk di atas pundakku. Aku berusaha membuatnya tetap tegak. Dia terus jatuh.”
Instruktur Sylvester dilarikan langsung ke rumah sakit, di mana ia tetap dalam kondisi serius tetapi stabil, 9 News melaporkan.
“Itu adrenalin dan pengetahuan saya tentang terbang, yang saya sukai, yang membuat kami terus maju,” kata Sylvester kepada wartawan pada Senin sore, menurut situs berita Perth Now.
“Jika aku tidak belajar, aku tidak akan berada di sini, sesederhana itu.”
“Kamu akan menunjukkan kepada anak-anakmu bahwa ada masalah seperti ini, kamu harus berkuasa melalui mereka,” tutupnya. (*)