Infopenerbangan – Menjelang musim liburan akhir tahun, pergerakan transportasi udara akan mengalami peningkatan dari biasanya. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan segala aspek factor keselamatan patut dikedepankan.
Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan diminta mengantisipasi praktik jual beli slot penerbangan musim libur Natal dan tahun baru. Pasalnya, praktik tersebut dapat mengancam keamanan penumpang, demikian diungkap oleh Ketua Bidang Transportasi dan Energi Seknas Jokowi Tumpak Sitorus.
Ia mengatakan, Dirjen Perhubungan Udara beserta otoritas bandara di seluruh Indonesia harus memastikan kepada publik bahwa segala prosedur penerbangan dipatuhi.
Tidak boleh ada satu keputusan yang dilanggar, karena ini menyangkut keselamatan orang banyak. “Kredibilitas keselamatan penerbangan sipil Indonesia sudah terlalu buruk di mata Internasional. Hal serupa pernah dirilis oleh organisasi penerbangan sipil internasional. Dugaan jual beli slot time harus diungkap kepada publik. Di sanalah Ibu Rini selaku menteri BUMN bertugas menertibkan praktek-praktek kecurangan yang terjadi di Air Nav (Air Navigation)” tegas Tumpak.
“Masih basah dalam ingatan kita, kejadian peak season Idulfitri 2017 di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Terjadi kemandekan lalu-lintas pesawat di runaway Bandara Soetta. Dan hal itu secara langsung berefek domino keterlambatan di seluruh bandara di Indonesia” ungkapnya, Rabu (13/12).
Tumpak menjelaskan, kronologi masalah itu dimungkinkan karena adanya jual beli slot penerbangan. Ada banyak penerbangan yang jauh sebelumnya tidak memiliki slot time tiba-tiba, entah dari mana asalnya, mendapat jadwal. Tumpak menduga hal itu terjadi karena kolusi antara pengawas, regulator dan pihak maskapai penerbangan sipil.
Dalam data yang dimilikinya, seharusnya runaway capacity Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak lebih dari 72 pergerakan pesawat per satu jam. Perhitungan itu mengacu pada Instruksi Menteri Perhubungan No. 8/2016.
Sedangan fakta dilapangan, pada 22 Juni 2017 di Bandara Soetta ada 82 pergerakan pesawat per satu jam. Sedangkan pada tanggal 27 Juni (H+2 Idulfitri) ada 83 pergerakan pesawat. (Eky Fajrin)