Infopenerbangan – Maskapai milik  pemerintah Uni Emirate Arab (UEA), Emirates Airlines, berusaha mengumpulkan pinjaman miliaran dolar setelah virus corona memaksa maskapai ini menurunkan jumlah armada penumpangnya.

“Operator tersebut menjangkau bank-bank lokal dan internasional,” kata sumber anonim yang mengetahui masalah ini, dikutip dari Bloomberg, Minggu (5/4/2020). Seorang juru bicara untuk Emirates menolak berkomentar.

Salah satu opsi yang sedang didiskusikan adalah pinjaman bilateral yang lebih murah, dapat disetujui secara cepat, dan dilakukan dalam jumlah yang lebih kecil. Namun, belum ada keputusan akhir tentang pinjaman yang akan dipilih.

Pemerintah Dubai turun tangan untuk melindungi maskapai Emirates, minggu lalu. Mereka mengatakan akan menerima bantuan keuangan yang tidak ditentukan.

Maskapai-maskapai di seluruh dunia diketahui telah menghentikan armada mereka, merumahkan karyawan, dan meminta dukungan pemerintah untuk bisa bertahan.

Emirates mulai membatasi jumlah penumpang dua minggu setelah otoritas penerbangan melarang terbang maskapai-maskapai sebagai bagian dari kebijakan shutdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Penerbangan tetap terbuka bagi waraga asing yang ingin meninggalkan UEA, tetapi tidak untuk penumpang yang ingin masuk ke negara ini. Larangan masuk ke negara itu berlaku hingga pertengahan April nanti. (*)