Anton mengatakan, kunspek kali ini guna melihat progress pembangunan infrastruktur terminal baru yang sudah dibangun sejak tahun 2014 lalu.
“Hingga pada tahun 2018 ini, pembangunannya sudah mencapai 92 persen. Menurut saya, kondisi pembangunan sudah tidak ada kendala, sudah baik dan tidak ada masalah. Sekarang kita doakan saja, sebelum bulan April tahun depan bisa segera diresmikan,” kata Anton di sela-sela peninjauan terminal baru Bandara Tjilik Riwut.
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, mengenai anggaran sudah tidak ada masalah. Anggaran yang mencapai Rp 361 miliar, sudah terserap dengan nilai Rp 308 miliar hingga saat ini.
Dari pembangunan bandara jika sudah terselesaikan, akan diserahkan dari Kementerian Perhubungan kepada pihak Angkasa Pura sebagai pengelola bandara.
“Dan saya berharap jika sudah diresmikan nantinya, bisa dikelola dengan baik, dan juga bisa digunakan oleh masyarakat agar bisa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan alat transportasi udara,” harap Politisi dapil Jawa Barat V itu.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI Intan Fitriana Fauzi. Politisi PAN itu menilai progress pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut ini dalam kesiapannya sudah baik, dan siap untuk digunakan.
“Tentunya saya melihat progress tersebut sebagaimana yang diharapkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang menginginkan bandara bisa ditingkatkan sebagai bandara internasional, Insya Allah bisa terwujud dan terlaksana dengan baik,” paparnya.
Lebih lanjut Intan berharap, dengan adanya bandara baru ini, konsentrasi pemerintah di bidang infrastruktur bisa meningkatkan konektivitas di berbagai provinsi, atau antar pulau.
“Sehingga Kalteng dengan berbagai sumber daya alamnya, perekonomian di wilayah ini bisa meningkat, dan juga infrastruktur yang menghubungkan antara satu provinsi dan provinsi lainnya,” harap politisi dapil Jabar itu.
Sementara itu, menurut Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti (F-Gerindra), Bandara Tjilik Riwut ini akan menjadi bandara yang besar dengan kapasitas kurang lebih 3000 penumpang, dengan jumlah penerbangan tiap jamnya atau tiap harinya bisa mencapai 40 penerbangan.
“Kita melihat sangat senang sekali, karena ini adalah satu daerah masa depan dengan penduduk 2,5 juta orang dan menjadi satu daerah yang diproyeksikan ke depan menjadi daerah pilihan yang terbaik,” kata politisi dapil Jawa Tengah itu.
Adapun beberapa fasilitas sisi udara yang masih dalam progress pekerjaan lanjutan yakni pembuatan apron baru, pembuatan taxi way, termasuk marking dan pekerjaan lanjutan pembuatan Ground Support Equipment (GSE) Road sebagai penghubung terminal baru dan apron baru.
Nantinya, desain interior digunakan merupakan desain khas yang merupakan kearifan lokal
Anton mengatakan, kunspek kali ini guna melihat progress pembangunan infrastruktur terminal baru yang sudah dibangun sejak tahun 2014 lalu.
“Hingga pada tahun 2018 ini, pembangunannya sudah mencapai 92 persen. Menurut saya, kondisi pembangunan sudah tidak ada kendala, sudah baik dan tidak ada masalah. Sekarang kita doakan saja, sebelum bulan April tahun depan bisa segera diresmikan,” kata Anton di sela-sela peninjauan terminal baru Bandara Tjilik Riwut.
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, mengenai anggaran sudah tidak ada masalah. Anggaran yang mencapai Rp 361 miliar, sudah terserap dengan nilai Rp 308 miliar hingga saat ini.
Dari pembangunan bandara jika sudah terselesaikan, akan diserahkan dari Kementerian Perhubungan kepada pihak Angkasa Pura sebagai pengelola bandara.
“Dan saya berharap jika sudah diresmikan nantinya, bisa dikelola dengan baik, dan juga bisa digunakan oleh masyarakat agar bisa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan alat transportasi udara,” harap Politisi dapil Jawa Barat V itu.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI Intan Fitriana Fauzi. Politisi PAN itu menilai progress pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut ini dalam kesiapannya sudah baik, dan siap untuk digunakan.
“Tentunya saya melihat progress tersebut sebagaimana yang diharapkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang menginginkan bandara bisa ditingkatkan sebagai bandara internasional, Insya Allah bisa terwujud dan terlaksana dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut Intan berharap, dengan adanya bandara baru ini, konsentrasi pemerintah di bidang infrastruktur bisa meningkatkan konektivitas di berbagai provinsi, atau antar pulau.
“Sehingga Kalteng dengan berbagai sumber daya alamnya, perekonomian di wilayah ini bisa meningkat, dan juga infrastruktur yang menghubungkan antara satu provinsi dan provinsi lainnya,” harap politisi dapil Jabar itu.
Sementara itu, menurut Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti (F-Gerindra), Bandara Tjilik Riwut ini akan menjadi bandara yang besar dengan kapasitas kurang lebih 3000 penumpang, dengan jumlah penerbangan tiap jamnya atau tiap harinya bisa mencapai 40 penerbangan.
“Kita melihat sangat senang sekali, karena ini adalah satu daerah masa depan dengan penduduk 2,5 juta orang dan menjadi satu daerah yang diproyeksikan ke depan menjadi daerah pilihan yang terbaik,” kata politisi dapil Jawa Tengah itu.
Adapun beberapa fasilitas sisi udara yang masih dalam progress pekerjaan lanjutan yakni pembuatan apron baru, pembuatan taxi way, termasuk marking dan pekerjaan lanjutan pembuatan Ground Support Equipment (GSE) Road sebagai penghubung terminal baru dan apron baru.
Nantinya, desain interior digunakan merupakan desain khas yang merupakan kearifan lokal kalteng.
Sumber Dok. DPR