Infopenerbangan,- Lion Air Group dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug melakukan perjanjian kerja sama dalam penyerapan pilot lulusan STPI berjumlah 20 orang, seperti dilansir dari Harian Nasional.
Adapun 20 orang pilot yang diterima oleh Lion Air Group tersebut merupakan pilot lulusan STPI angkatan 65 yang akan dididik kembali menjadi calon penerbang di Lion Air Group.
Menurut Managing Director Lion Air Group Capt Daniel Putut, 20 pilot tersebut akan mengikuti pelatihan dan penilaian sesuai kebutuhan maskapai-maskapai naungan Lion Air Group yang memiliki penilaian berbeda di setiap maskapai.
“Lion Air Group punya standar nilai tinggi untuk meloloskan calon penerbang menjadi pilot maskapai kelolaannya,” ujarnya.
Daniel juga mengatakan, perjanjian ini dilakukan untuk melanjutkan amanat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menyerap 900 pilot menganggur serta memenuhi angka kebutuhan pilot pada tahun ini.
Diperkirakan sebanyak 216 pilot untuk 36 pesawat baru akan dibutuhkan, mengingat tahun ini Lion Air Group akan menerima 36 pesawat untuk dioperasikan oleh maskapai naungannya. Pesawat tersebut terdiri atas 20 unit jenis ATR 72-600, 8 unit Airbus A320, 4 unit Boeing 737 MAX 8, dan 4 unit Boeing 737 MAX 9.
“Kebutuhan ini yang kami usahakan untuk dipenuhi,” kata dia.
STPI Curug dinilai memiliki calon penerbang yang sesuai kebutuhan Lion Air Group karena memiliki bekal pelatihan menggunakan simulator pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737.
“Mereka punya simulator itu sesuai dengan kebutuhan penerbang kami yang menggunakan pesawat jenis Boeing 737NG dan Airbus A320,” ujar Daniel.
Kerja sama penyerapan pilot ini diharapkan bisa dilakukan setiap tahun. Namun, Lion Air Group akan melihat kompetensi dan prestasi penerbang lulusan STPI Curug. Jika pilot memiliki kecepatan pelatihan dan berprestasi baik, kerja sama akan diteruskan. “Kita lihat tahun ini bagaimana progres mereka,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa akan tetap memprioritaskan calon penerbang lulusan Angkasa Aviation Academy, yang merupakan sekolah pilot milik Lion Air Group. Setiap tahun bisa meluluskan 60 orang calon penerbang yang sesuai standar kompetensi maskapai. “Tetap prioritaskan lulusan sekolah kami,” ujarnya.
Ketua STPI Capt Novyanto Widadi mengatakan, sekitar 10 dari 20 pilot tersebut akan mendapat pelatihan menerbangkan Airbus A320, sisanya untuk Boeing 737NG. Mereka akan menjalani pendidikan 5 bulan.
Pada bulan keempat akan kembali diserap maskapai nasional untuk pengembangan kompetensi lulusan STPI Curug. “Ini bagian dari peningkatan kompetensi. Kami punya kewajiban untuk itu,” katanya.
Tahun ini masih 260 pilot yang belum terserap maskapai. Sekitar 135 pilot ditargetkan bisa terserap maskapai nasional. STPI Curug setiap tahun meluluskan 100 orang pilot dengan pendidikan diploma 2. Mereka akan didik kembali untuk mencapai diploma 4 agar bisa diserap maskapai atau instansi pemerintah seperti TNI. (*/NP)