Infopenerbangan – Bandara Ngloram di Cepu, Blora, Jawa Tengah kembali didarati pesawat setelah mangkrak selama 34 tahun. Pesawat bermesin turboprop tipe King Air 200GT menjadi pesawat yang pertama kali mendarat di Bandara Ngloram, Sabtu (11/1/2020) pukul 16.30 WIB.
Pendaratan pesawat tersebut sebagai ujicoba landasan pacu sepanjang 1.200 meter, setelah pemerintah mereaktivasi bandara yang terbengkalai selama 34 tahun tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 72 miliar untuk pembangunan Bandara Ngloram, yakni untuk perpanjangan runway atau landasan pacu dan terminal terminal bandara.
Menhub mengatakan bandara Ngloram akan beroperasi secara komersil pada tahun 2021.
“Ngloram itu lebih progresif, karena untuk tanahnya sudah selesai semuanya. Oleh karenanya kita menyediakan anggaran kurang lebih 72 miliar rupiah untuk pembangunan,” ujar Menhub, Sabtu (11/1/2020).
Sejak tahun 2018, renovasi Bandara Ngloram sudah dikerjakan. Saat ini runway sepanjang 1.200 meter dan akan diperpanjang hingga 2.000 meter.
“Saya berharap adanya bandara ini bisa membantu masyarakat di sini untuk terhubung lebih cepat,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti.
Menurut Polana masih ada kekurangan yang harus dilengkapi di Bandara Ngloram seperti terminal, lampu, navigasi, ATC, dan lain-lain.
Ke depan akan dilakukan empat tahap pengembangan Bandara Ngloram. Tahap pertama, runway akan diperluas menjadi 1.400 m x 30 m, apron 84 m x 60 m, serta pembangunan terminal penumpang seluas 240 meter persegi dengan kapasitas lebih dari 50.000 penumpang per tahun.
Target tahap pertama selesai akhir 2020 dan segera dapat beroperasi menjadi bandara komersial.
Tahap kedua, pengembangan runway menjadi 1.600 x 30 m, apron menjadi 127 m x 90 m, terminal penumpang menjadi 2.013 meter persegi dengan kapasitas 138.562 penumpang per tahun.
Tahap ketiga, runway diperluas menjadi 1.850 m x 45 m, apron menjadi 168 m x 90 m, dan terminal penumpang menjadi 3.726 meter persegi dengan kapasitas 237.390 penumpang per tahun.
Tahap keempat, runway akan memiliki panjang 2.000 m x 45 m, apron seluas 168 m x 90 m akan difasilitasi untuk dapat menampung 4 pesawat ATR 72-600 serta dua pesawat Boeing 737-600, serta terminal penumpang yang luasnya 5.216 meter persegi dengan kapasitas 420.551 penumpang per tahun.
Rencana Bandara Ngloram juga akan terintegrasi dengan jalur kereta api, karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari Stasiun Kapuan, Cepu. (*)