IP – Usai terjadi keterlambatan pada sejumlah jadwal penerbangan maskapai Garuda Indonesia pekan lalu, Dirut Garuda Indonesia Pahala N. Mansyuri meninjau operasional, membagi-bagikan souvenir dan berbicara langsung dengan penumpang di terminal tiga bandar udara (bandara) internasional Soekarno – Hatta, Tangerang, Jumat (8/12).
“Kita ingin memastikan bahwa kondisi operasional berjalan dengan cukup baik dan juga kami menyadari dengan kondisi operasional yang terjadi di Minggu lalu. Sekali lagi kami ingin memohon maaf kepada masyarakat kalau misalnya ada yang mengalami kendala kondisi operasional,” ucap Pahala kepada awak media di terminal 3.
Tinjauan langsung tersebut juga dalam rangka menyambut kesiapan high season yang biasanya akan melonjak pada pertengahan bulan Desember.
“Hari ini hingga jam 10 tadi perfomance Garuda Indonesia sudah kembali mencapai 97 persen, tentunya kita tetap harus mengikuti dari hari ke hari bahwa semuanya ini memang lancar tidak ada kendala apapun,” imbuhnya.
Mengenai kerugian akibat keterlambatan tersebut ia menjelaskan nilainya kecil dan akan kembali di high season nanti.
“Pengaruh hal itu bisa kita minimalisir, selama 4 hari memang kita lakukan pembatalan dan kerugian masih kita lakukan estimasi perhitungan. Namun,
Kerugian 4 hari cukup kecil lah ga pengaruh, kita pastikan bahwa hal ini sudah beroperasi secara baik sehingga bisa mencapai target penjualan,” ucapnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mengalami penundaan dan pembatalan penerbangan dan menyebabkan banyak penumpang merasa tidak nyaman. Hal tersebut terjadi karena dampak tidak langsung dari ditutupnya bandara di Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Sekitar 300 penerbangan yang dibatalkan dan ditunda sejak penutupan dua bandara tersebut. Hal itu mengakibatkan banyak kru Garuda yang juga tertahan sehingga membutuhkan waktu untuk penjadwalan ulang. Proses tersebut membutuhkan waktu cukup lama sehingga menyebabkan adanya penundaan dan pembatalan penerbangan yang puncaknya terjadi pada 1 Desember 2017. (Eky Fajrin)