Infopenerbangan.com– Bandara Internasional Miami (MIA) untuk sementara akan menutup salah satu terminalnya akhir pekan ini karena petugas Keamanan Transportasi (TSA) melakukan aksi berhenti kerja akibat tidak adanya titik terang mengenai masalah upah antara pekerja dan juga pemerintah federal amerika.
Penghentian sebagian atau shutdown yang dilakukan pemerintahan Amerika Serikat mulai berdampak pada sistem penerbangan salah satunya bandara internasional Miami tersebut.
Juru bicara bandara MIA, Greg Chin, mengkonfirmasi kepada Associated Press pada 10 Januari bahwa manajemen untuk hub udara akan menutup Terminal G pukul 1 malam pada hari Sabtu waktu setempat dan akan buka kembali untuk penerbangan hari Minggu pagi dan tutup lagi pukul 1 malam pada hari itu.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada kekhawatiran tidak akan ada cukup pekerja untuk menangani semua 11 pos pemeriksaan selama jam-jam normal selama akhir pekan.
“Kami merasa kami harus membuat keputusan sebelum akhir pekan,” katanya saat itu. “Mereka melakukan kesalahan dengan hati-hati.”
Terminal G adalah yang paling lambat dari enam concourses di bandara, dengan sekitar 12 pesawat sehari terbang keluar setelah jam 1 malam, sesuai AP, yaitu sekitar tiga persen dari sekitar 450 penerbangan yang berangkat setiap hari. Penerbangan Terminal G akan dialihkan ke terminal lain akhir pekan ini.
Lebih dari 51.000 karyawan TSA telah bekerja tanpa upah sejak 22 Desember dan secara resmi melewatkan cek gaji pertama mereka kemarin.
TSA yang bertanggung jawab memeriksa barang bawaan penumpang mengatakan angka ketidakhadiran naik 5,5 persen padahal tahun lalu hanya sekitar 3,3 persen. Walaupun angka ketidakhadiran petugas tinggi tapi mereka belum mengubah standar keamanan penerbangan.
FAA yang bertanggung jawab mengontrol lalu lintas udara di AS mengatakan jumlah petugas yang meminta izin karena sakit meningkat tajam. Tapi hal itu tidak menganggung lalu lintas penerbangan di AS.
Untuk membantu para petugas, TSA mengatakan mereka sedang memproses upah para pekerja yang bekerja pada hari pertama shutdown terjadi. Mereka juga mengumumkan akan memberikan bonus sebesar 500 dolar AS kepada para petugas keamanan penerbangan.
Ke depan, Chin mengatakan bahwa jika penghentian berlanjut dan petugas tambahan tidak muncul untuk bekerja, bandara dapat dipaksa untuk menutup pos pemeriksaan keamanan di terminal yang memiliki beberapa titik masuk, seperti Concourse J atau Concourse D.
Masih belum jelas saat ini bagaimana keputusan potensial tersebut akan mempengaruhi keamanan dan jadwal keberangkatan untuk hub udara secara keseluruhan.
MIA dikatakan sebagai bandara tersibuk kedua belas di AS, sebagai pintu gerbang Amerika ke Amerika Latin dan Karibia, sesuai laporan November 2018 dari TripSavvy.
Bandara ini Hub juga merupakan bandara tersibuk ketiga di Amerika untuk penumpang internasional, yang menghasilkan pendapatan bisnis $ 30,9 miliar per tahun karena membawa sekitar 60 persen dari semua pengunjung internasional ke Negara Bagian Sunshine, sesuai situs web bandara.
Juru bicara TSA Michael Bilello juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa agensi tersebut belum mendengar adanya perencanaan bandara lain untuk menutup seluruh concourse seperti MIA.
Dalam berita utama penerbangan yang sama, National Air Traffic Controllers Association mengajukan gugatan pada 11 Januari terhadap administrasi Trump, mengklaim bahwa mengharuskan ribuan pengontrol untuk bekerja tanpa bayaran adalah pelanggaran hak konstitusional, lapor Fox News Insider. (*)