InfoPenerbangan,- Beberapa keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ182 mengeluhkan adanya pengalihan pesawat. Anggota keluarganya yang menjadi korban itu seharusnya menaiki maskapai NAM Air, tapi dialihkan menggunakan Sriwijaya Air penerbangan SJ182.
Menurut Tim Corporate Communication Sriwijaya Air, pengalihan maskapai itu bisa saja dikarenakan maskapai sebelumnya tidak beroperasi. “Kalaupun dipindah karena NAM tidak operate,” katanya, Senin (11/1/2021).
Meski begitu, Theodora mengatakan maskapai selalu meminta persetujuan dengan penumpang atas pengalihan tersebut. Permintaan pengalihan jelasnya selalu melalui persetujuan maskapai dengan penumpang.
“Pasti dihubungi oleh team preflight minta persetujuan. Dialihkan kalau Nam Air tidak operate Bu, dan sudah melalui persetujuan,” ujarnya.
Namun Theodora tidak menyebut pasti kenapa Nam Air tidak beroperasi saat itu. Dia pun tidak mengetahui berapa jumlah penumpang yang dialihkan.
“Data berapa penumpangnya harus dicek di history-nya,” tuturnya.
Diketahui, ada beberapa keluarga yang bercerita karena anggota keluarganya dialihkan pesawat dalam perjalanan Jakarta-Pontianak. Salah satunya adalah Vivi, yang merupakan istri dari salah satu penumpang maskapai NAM Air, Rion Yogatama yang dialihkan ke Sriwijaya Air SJ182.
Dirinya mengungkap bahwa suaminya tersebut akan menaiki maskapai NAM Air yang dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB. Namun, ternyata ada pengalihan maskapai yang mengharuskan Rion pindah ke Sriwijaya Air yang jatuh tersebut
“Dia dialihkan dari NAM ke Sriwijaya, di jadwal berangkat pukul 13.00 WIB,” tuturnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dengan registrasi PK-CLC dikabarkan hilang kontak sekitar pukul 14.47 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada pukul 14.36 WIB.
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut mengangkut 62 orang penumpang. Pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Saat ini, Tim Basarnas dibantu dengan petugas lainnya masih terus melakukan pencarian bangkai serpihan pesawat dan juga para korban. (*)