Infopenerbangan,- American Airlines dituntut oleh seorang penumpang karena tidak segera melakukan pendaratan darurat ketika sang istri sakit dalam penerbangan.
Dilaporkan oleh Daily Mail, pada April 2016 lalu, Cory dan Brittany sedang dalam perjalanan menuju Texas ketika Brittany mengalami mual dan pusing. Ia kemudian pingsan di dalam kamar mandi.
Seorang dokter yang ikut berada dalam penerbangan segera memeriksanya dan kemudian mendesak pilot untuk mengalihkan pesawat sehingga Brittany bisa mendapatkan perawatan medis. Namun menurut keterangan keluarga, permintaan tersebut ditolak oleh Pilot.
Setelah pingsan beberapa kali di pesawat, nadinya kemudian berhenti. Pramugari dan dokter memberikan CPR di dapur pesawat setelah memohon kepada kapten untuk melakukan pendaratan darurat.
Ketika pesawat akhirnya mendarat di Dallas, empat jam setelah dia pertama kali pingsan, Brittany dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dia dibawa ke rumah sakit tetapi dinyatakan mati otak tiga hari kemudian dengan penyebab kematian yang disebabkan oleh serangan jantung yang dipicu oleh emboli paru.
Suami dan orang tua Brittany kemudian menggugat maskapai penerbangan itu, mereka mengklaim jika pilot melakukan pendaratan darurat maka bisa mencegah kematian Brittany dengan memberinya bantuan yang dibutuhkan lebih cepat.
Sementara itu, American Airlines mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap keluhan tersebut tetapi belum memberikan tanggapan.
“Kami memperhatikan keselamatan penumpang kami dengan sangat serius dan kami sedang menyelidiki rincian pengaduan,” kata juru bicara kepada DailyMail.com. (*/NP)