InfoPenerbangan,- Lombok, Surabaya, dan Banyuwangi akan diproyeksikan menjadi lokasi parkir pesawat delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022. Tiga lokasi itu dipilih mengingat kapasitas parkir di Bandara Ngurah Rai, terbatas.
“Jadi nanti sebagian suruh dia drop passenger-nya mungkin dia akan kita taruh di Lombok Surabaya atau Banyuwangi,” ujar Menko Luhut di Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).
Luhut belum menyampaikan negara yang akan mendapatkan parkir di Bandara Ngurah Rai. Yang jelas hari ini akan kembali dilakukan rapat khusus untuk membahas teknis persiapan KTT G20 mendatang.
“Kita mau rapat mengenai parkir pesawatnya, karena ada kepala negara yang bawa 3 pesawat padahal kan kemampuan parking space di sana terbatas juga,” imbuhnya.
Jelang perhelatan KTT G20 Luhut juga menyampaikan penerbangan dengan tujuan Bali mengalami peningkatan 132 persen dalam dua minggu terakhir.
Untuk itu, ia menuturkan pemerintah intens membahas pengaturan lalu lintas di bandara tersebut seiring persiapan keamanan yang akan diterapkan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas Dipi Patria dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan skema buka tutup untuk menghindari terjadinya penumpukan dan kepadatan di Bandara Internasional Ngurah Rai, menjelang puncak KTT G20.
Skema buka-tutup sudah dikoordinasikan dengan PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola bandara, AirNav sebagai pengelola navigasi penerbangan serta otoritas bandara.
“Open-close (buka-tutup) bandara ini akan disesuaikan dengan jadwal-jadwal yang akan didesain sedemikian rupa sehingga penerbangan komersil diharapkan dapat memilih di jadwal-jadwal terbuka untuk perkiraan waktu landing di Bali,” ujarnya.
Ada pun slot waktu saat bandara tutup, lanjut Andreas, akan digunakan oleh para delegasi. Pemerintah akan menawarkan slot tersebut kepada negara-negara dan undangan melalui kedutaan besar dan perwakilan mereka di Indonesia.
“Contoh ada beberapa negara yang memilih mendarat atau kepala negaranya akan tiba pukul 01.00 malam ada yang pukul 04.00 pagi dan seterusnya sehingga buka tutup ini akan mendistribusikan beban baik landing dan take off pesawat di Bandara Ngurah Rai,” jelasnya.
Andreas menuturkan trafik penerbangan di Bandara Ngurah Rai memang sempat anjlok selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, terlebih lantaran penerbangan internasional ditutup. Namun, seiring pemulihan yang berlangsung, trafik penerbangan di bandara tersebut mulai perlahan meningkat. Bahkan tercatat sudah mencapai 60-75 persen per September 2022. (*)