
Infopenerbangan,- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah mengembangkan pesawat komersil jenis N.219. Pesawat ini ditargetkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 60 persen. Sedangkan saat ini, tingkat komponen dalam negerinya baru 40 persen.
Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, mengatakan pesawat N.219 ditargetkan bisa dioperasikan pada awal tahun depan. Dia mengaku pengerjaan pesawat tersebut saat ini masih terkendala di biaya.
“Kami masih butuh dukungan dari segi pembiayaan untuk proses pengerjaan N219.
“Kami masih butuh dukungan dari segi pembiayaan untuk proses pengerjaan N219. Sejauh ini pemerintah sudah cukup mendukung,” kata Elfien saat ditemui di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI di Bandung, Minggu (16/9).
Elfien mengungkapkan, sudah ada sejumlah pihak yang menyatakan akan membeli pesawat N219 ini. Hanya saja, masih terkendala pada pembiayaan baik dari sisi proses produksi maupun penjualan.
“Kami berharap dapat dukungan dari lembaga keuangan atau beberapa perbankan berupa kredit misalnya. Karena kami optimis dapat bersaing di pasar komersil. Sudah banyak pihak yang mengajukan niatannuntuk menbeli N219 ini,” tutupnya.
Sebelumnya, ada beberapa negara yang disebut melirik untuk membeli pesawat N219, antara lain Uni Emirat Arab, Meksiko, dan Kolombia. Jika pesawat akan diekspor tahun depan.
Selain N219, PTDI juga akan mengekspor pesawat jenis CN235-220M Multi Purpose Aircraft (MPA) yang sudah lebih dulu mendunia. Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memberikan pinjaman kepada PTDI untuk program ekspor pesawat udara sebesar Rp 354 miliar.
Pinjaman diberikan dengan penandatanganan pembiayaan modal kerja pelaksanaan penugasan khusus ekspor pesawat terbang melalui keputusan Menteri Keuangan No.649/KMK.08/2017 untuk menyediakan fasilitas pembiayaan atas program ekspor pesawat terbang.
Sumber Aviasi / DI