DomestikHot NewsNews

Pesawat N219 PTDI Diminati Sejumlah Maskapai

Infopenerbangan,- Setelah melalui serangkaian uji terbang, Pesawat N219 diharapkan bisa mulai berproduksi pada 2018. PT Dirgantara Indonesia (DI) menargetkan memproduksi pesawat N219 sebanyak 24 unit per tahun mulai tahun 2022 mendatang.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Budi Santoso mengatakan, rencananya, dalam lima tahun ke depan, Pesawat N219 hanya dipasarkan di dalam negeri.

“Target kita dalam 5 tahun ke depan masih dalam negeri, setelah itu kita baru kita ke negara lain. Karena pasar dalam negeri masih menjanjikan. Beberapa sudah calling dari luar negeri untuk pemesanan. Jika tes beres tahun 2018, pada 2019 kita akan produksi tapi paling enam pesawat, kemudian naik 12 pesawat, selama dua tahun baru naik lagi nanti 18 pesawat hingga 24 pesawat,” kata Budi.

Budi mengaku sejumlah maskapai telah berminat ingin membeli pesawat N219 buatan anak bangsa tersebut, namun ia masih belum menyodorkan kontrak kerja sama lantaran pesawat N219 masih dalam proses penyempurnaan.

“Memang banyak yang mau beli. Tapi belum sampai MoU atau kontrak. Karena kami harus yakin dulu, nanti pesawat ini jadinya seperti apa. Karena masih ada serangkaian uji coba yang harus dilalui. Beberapa ada yang menelpon, ingin jadi costumer pertama. Ada beberapa airline lah. Tapi yang kami perlukan untuk launching costumer yang mau membeli 50 unit,” jelas Budi.

Pada  2019, PT DI akan mengeluarkan 6 pesawat N219 sedangkan pada tahun berikutnya jumlahnya akan ditingkatnya menjadi 12 pesawat, dan pada tahun berikutnya kembali ditingkatkan menjadi 18-24 pesawat. Harga pesawat berkapasitas 19 penumpang tersebut dibanderol sekitar Rp 81 miliar per unitnya.

Untuk diketahui, purwarupa pesawat pertama N219 sudah melakukan serangkaian pengujian dimulai dari wing static test, landing gear drop test, functional test engine off, medium speed taxi, high speed taxi dan hopping yaitu pengujian berjalan dengan kecepatan tinggi di landasan dan mengangkat roda depan, kemudian mendarat lagi. Dan pada tanggal 16 Agustus 2017, purwarupa pesawat pertama N219 telah berhasil dengan lancar dan sukses, melakukan penerbangan perdananya.

Purwarupa pesawat pertama N219 masih harus melalui tahap fatigue test, flight test development dan flight test certification yang membutuhkan 3000 cycle fatigue test dan 300 Flight Hours untuk mendapatkan Type Certificate di tahun 2018.

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya dimulailah tahapan serial production untuk mendapatkan Production Certificate, sehingga pada tahun 2019 nanti, purwarupa pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar, dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif. (*/NP)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close
gudanggacor
https://bridgejunks.com/ https://crownmakesense.com/ https://brithaniabookjudges.com/ https://hughesroyality.com/ https://rhythmholic.com/ http://konfidence.cz/ https://nfxdigital.com/ https://muscadinepdx.com/ https://oncoswisscenter.com/ https://www.turunclifehotel.com/bandar89/ bandar89 https://www.medboxrx.com/ https://www.kupujmo-lokalno.hr/ https://www.english-chesterfields.co.uk/wp-includes/images/